- Bersama-sama dalam satu lingkaran pertemanan untu menabung uang untuk membeli tiket konser.
- Menolak menyebarkan gosip
- Menolak perilaku berbahaya seperti merokok, mencoba alcohol, atau tawuran.
2. Tekanan teman sebaya negatif
Sebaliknya dengan tekanan teman sebaya yang negative, yang memengaruhi orang lain untuk melakukan sesuatu yang berbahaya atau merugikan. Contohnya antara lain; mengajak membolos sekolah atau mengajak membully orang.
Baca juga: Ketahui, Ciri-ciri Anak yang Rentan Jadi Korban “Bullying”
Seiring bertambahnya usia anak, teman sebaya akan berpengaruh besar dalam hidupnya. Teman akan memengaruhi selera musik, hobi, model pakaian, cara berbicara, hingga bagaimana anak mengisi waktu luang.
Faktor gender juga memiliki perbedaan dalam seberapa besar pengaruh peer pressure. Misalnya, remaja laki-laki cenderung mudah terpengaruh untuk melakukan perilaku berbahaya dibanding remaja putri. Sedangkan anak perempuan lebih merasakan tekanan dalam gaya berpakaian.
Tekanan dari teman sebaya sendiri memang bisa sulit untuk ditolak, tapi dampaknya tak selalu buruk. Manfaat positif yang bisa dirasakan anak, antara lain:
- Memberi saran
Teman bisa menjadi sumber dukungan saat anak ingin mencoba hal baru, misalnya ingin mencoba les sepakbola bersama, untuk menjajaki ide baru, atau butuh seseorang untuk membantunya melalui masalah.
- Punya dukungan
Merasa didukung oleh teman atau orang yang bisa menerima diri kita apa adanya dapat meningkatkan rasa self-esteem.
- Punya pengalaman baru
Terkadang anak-anak butuh sedikit dorongan untuk mencoba hal baru tapi masih ada ketakutan.
- Menjadi contoh baik
Teman yang saling membantu yang lain untuk bersikap baik saat harus menghadapi situasi atau pengaruh buruk, sangat dibutuhkan anak.
- Belajar bersosialisasi
Mempelajari tentang norma sosial yang berbeda akan membantu anak beradaptasi pada situasi yang baru dan membuat keputusan kelompok mana yang cocok untuk mereka.
Mempelajari norma-norma kelompok yang dapat diterima bisa menjadi bagian positif dari pembelajaran cara hidup dan bersosialisasi dengan orang lain.
Baca juga: Apa Dampak Jika Orangtua Pilih Kasih? Berikut Penjelasan Psikolog...
Orangtua juga perlu awas pada tanda-tanda anak kesulitan menghadapi peer pressure negatif. Misalnya saja saat anak terlihat cemas dan depresi setelah bergaul dengan kelompoknya, anak mulai menjaga jarak bahkan membantah orangtua, serta nilai akademiknya turun.
Mengenali tanda anak mendapatkan tekanan yang negatif dari temannya bisa membuat orangtua turun tangan agar anak bisa menghadapi peer pressure tersebut.
Bantuan yang bisa diberikan orangtua misalnya, mengajari anak untuk berani menolak. Buat rencana bersama-sama apa yang harus dilakukan saat anak dipaksa melakukan sesuatu yang negatif atau bagaimana meninggalkan situasi yang membuat tidak nyaman.
Bantu anak mengenali siapa saja orang dewasa di sekitarnya, selain orangtua, yang bisa dipercaya dan dihubungi saat mereka butuh teman bicara atau butuh saran saat menghadapi situasi tertentu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.