Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seberapa Efektif "Air Purifier" Kurangi Gejala Alergi?

Kompas.com - 12/11/2024, 13:25 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Alat penjernih udara alias air purifier menjadi andalan untuk meningkatkan kualitas udara. Namun, apakah alat ini juga bisa mengurangi gejala alergi?

Air purifier membersihkan udara di ruangan dengan cara menarik udara, menjebak polutan di udara, kemudian mendorong udara bersih yang telah disaring masuk lagi ke ruangan.

Beberapa partikel di udara, seperti serbuk sari, bulu hewan peliharaan, dan juga spora jamur, merupakan bahan iritan yang dapat memperburuk alergi manusia.

Partikel-partikel tersebut masuk ke dalam tubuh lewat napas yang dapat memicu gejala seperti pilek, mata berair, dan juga reaksi lain yang lebih berat pada orang yang sensitif terhadap alergen.

Menurut juru bicara American Lung Association, Dr.Payel Gupta, alat penjernih udara memang efektif dalam menangkap partikel kecil pemicu alergi. Namun, alat ini bukanlah solusi untuk alergi.

"Setiap alat punya keterbatasan, dan respon individu juga berbeda-beda," kata Gupta.

Baca juga: Mata Merah Kiri Kanan Bisa Jadi karena Alergi, Ini Penjelasan Dokter

Hal senada diungkapkan oleh konsultan perawat alergi pediatrik Aneta Ivanova dari Inggris.

"Air purifier memang sering direkomendasikan untuk meningkatkan kualitas lingkungan pada pasien alergi pernapasan, tapi belum ada bukti medis yang mendukung teori bahwa alat ini bisa mengurangi gejala alergi," ujar Ivanova.

Sebelumnya memang sudah ada penelitian yang menunjukkan bahwa penyaringan uara bisa meringankan gejala alergi serbuk bunga (hay fever), seperti bersin, hidung tersumbat, dan mata berair.

Walau begitu, ternyata hal tersebut tidak signifikan meningkatkan fungsi paru, ataupun mengurangi kebutuhan obat alergi pada pasien.

Hasil penelitian yang beragam ini mungkin disebabkan oleh keterbatasan penelitian. Misalnya, air purifier diuji dalam kondisi yang dikontrol ketat di laboratorium, dibandingkan dengan skenario nyata.

Faktor-faktor seperti lokasi penyaring udara, laju aliran, dan waktu beroperasinya, juga bisa berpengaruh pada seberapa baik hasil alat ini dalam mengurangi gejala alergi. Jadi mungkin saja ada perbedaan di antara beberapa studi.

Baca juga: Ini Tempat Terbaik untuk Menaruh Air Purifier di Rumah

Beda penyaring yang dipakai dalam air purifier juga bisa memengaruhi efektivitasnya. Kebanyakan air purifier yang bagus di pasaran menggunakan filter High-Efficiency Particulate Air (HEPA), yang bisa menghilangkan lebih dari 99.9 persen debu, serbuk sari, dan partikel udara berukuran 0.3 mikron dari udara.

"HEPA filter memang efektif dalam menangkap partikel udara, termasuk beberapa pemicu alergi," kata Gupta.

Ia menambahkan, walau air purifier bisa berdampak positif pada pengidap alergi pernapasan, akan lebih efektif lagi jika kita juga melakukan praktik menjaga kualitas udara, seperti rutin membersihkan ruangan dan memiliki ventilasi udara yang layak.

"Mengandalkan air purifier saja tidak akan efektif," katanya, seperti dikutip Livescience.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau