Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes Dekati 3 Kandidat Vaksin TBC dari Negara Berbeda

Kompas.com - 12/11/2024, 12:00 WIB
Khairina

Editor

KOMPAS.com-Pemerintah Indonesia telah mengidentifikasi beberapa produsen vaksin terkemuka di berbagai negara untuk mengembangkan vaksin tuberkulosis (TBC).

Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah memperkuat program pengendalian TBC di Indonesia, mengingat Indonesia merupakan salah satu negara dengan beban TBC tertinggi di dunia.

“Ada 3 kandidat vaksin TBC yang kita dekati, ketiganya berasal dari negara yang berbeda,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di Bali, Senin (11/11/2024) seperti dilansir laman Kementerian Kesehatan.

Baca juga: TB Bisa Menular Lewat Apa? Berikut Penjelasannya...

Kandidat vaksin pertama adalah vaksin TB yang dikembangkan oleh Yayasan Bill & Melinda Gates dan GlaxoSmithKline (GSK) asal Amerika Serikat. Vaksin ini dikembangkan dengan memanfaatkan protein rekombinan.

Kandidat vaksin kedua dikembangkan melalui kerja sama perusahaan farmasi asal Tiongkok, CanSino, dan perusahaan biofarmasi asal Indonesia, Etana.

Pengembangan vaksin ini menggunakan teknologi viral-vector dan sedang dalam uji klinis fase pertama.

Kandidat vaksin ketiga dikembangkan oleh perusahaan bioteknologi asal Jerman, BioNTech, dan perusahaan farmasi asal Indonesia, Biofarma. Pengembangan vaksin ini menggunakan teknologi mRNA.

“Kami juga akan berkontribusi untuk mengikuti proses uji klinis dari ketiga produsen vaksin TB tersebut,” ucap Menkes.

Baca juga: Bagaimana Ciri-ciri Orang yang Menderita Penyakit TBC?

Lebih lanjut, Menkes mengatakan, vaksin yang dikembangkan ini akan diperuntukkan bagi anak-anak dan dewasa.

Selain itu, vaksin juga akan diperuntukkan bagi mereka yang belum terinfeksi maupun sudah terinfeksi virus TBC.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau