Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diabetes pada Anak Tinggi, IDAI Minta Perketat Peredaran Produk Mengandung Gula

Kompas.com - 26/11/2024, 20:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Tidak hanya terjadi pada orang dewasa, saat ini banyak anak menderita penyakit diabetes akibat gaya hidup yang tidak sehat, terutama akibat pola makan tinggi gula.

Menurut data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pada pertengahan tahun 2022, prevalensi diabetes pada anak meningkat 70 kali lipat dibandingkan tahun 2010. IDAI mencatat dua kasus diabetes per 100 ribu jumlah anak.

Menanggapi kenaikan kasus diabetes pada anak di Indonesia, Ketua Pengurus Pusat IDAI dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A (K) menyarankan pemerintah untuk memperketat peredaran makanan dan minuman manis.

"Saya kira sudah saatnya pemerintah memberikan perhatian, sebagaimana pada bahaya rokok, terhadap bahaya gula ini," ujar Piprim, dalam diskusi dari IDAI, Selasa (26/11/2024).

Baca juga: Apakah Petai Baik untuk Penderita Diabetes? Ini Penjelasannya...

Menurut Piprim, pemerintah perlu mencantumkan takaran gula pada kemasan setiap makanan yang dapat dikonsumsi oleh anak-anak. Penyantuman kadar gula sebaiknya dalam takaran sendok agar dapat dipahami dengan mudah.

"Misalnya, memberi setiap minuman manis (kadar gulanya) setara dengan berapa sendok gula pasir," katanya.

Dokter Piprim menegaskan bahwa gula begitu berbahaya karena kerap diabaikan, berbeda dari rokok yang mana semua orang tahu bahayanya. Ditambah, pada kemasan rokok terdapat tulisan 'rokok dapat membunuhmu'.

"Tapi kalau gula? Sampai saat ini kita belum melihat peringatan terhadap minuman atau makanan yang mengandung gula tinggi," ia menambahkan.

Piprim menyebut, makanan dan minuman yang dijual di pasaran saat ini sebagian besar mengandung gula atau pemanis buatan yang bila dikonsumsi terus menerus dapat membahayakan tubuh.

Efek konsumsi makanan tinggi gula dan karbohidrat pada anak yaitu mengakibatkan kadar glukosa meningkat, lalu menurun secara cepat.

Baca juga: Apakah Anda Berisiko Terkena Diabetes Tipe 2? Cek Hal Berikut...

Piprim menjelaskan, efek tersebut bisa membuat si kecil menjadi crancky atau tantrum, mudah marah, mengamuk, kelaparan, dan mengidam makanan manis untuk meredakan kondisinya.

"Begitu terus, sehingga terjadi lingkaran setan, dan akhirnya anak menjadi adiksi, over-nutrisi, over-kalori, dan akhirnya terjadilah PTM seperti diabetes melitus, hipertensi, ginjal, dan lain sebagainya," katanya.

Itu sebabnya, orangtua harus lebih aware atau waspada dan memastikan anak tidak mendapat asupan gula berlebihan.

Cegah mencegah diabetes pada anak

Dalam kesempatan yang sama, Anggota Unit Kerja Koordinasi Endokrinologi IDAI Prof. Dr. dr. Siska Mayasari Lubis, MKed (Ped), SpA (K) menyampaikan, salah satu cara mencegah diabetes pada anak yaitu denga mengenali kandungan gula pada produk makanan dan minuman yang akan dikonsumsi oleh anak.

"Ini yang sudah harus mulai kita biasakan setiap membeli minuman dan makanan berkemasan. Harus pastikan berapa kandungan gulanya, kalau misalkan makanan manis tersebut mengandung gula tinggi," katanya.

Kandungan gula tambahan pada produk kemasan dapat dicantumkan sebagai sukrosa, fruktosa, glukosa, atau dekstrosa.

Ia menambahkan, bahan seperti sirup jagung tinggi fruktosa, madu, molase, maltosa, dan jus buah terkonsentrasi yang dicantumkan dalam kemasan makanan atau minuman merupakan bentuk sumber gula.

"Penting sekali untuk kita selalu membaca label yang ditempel di kemasan makanan yang memperlihatkan tentang berapa kalori makanan tersebut, berapa karbohidrat, dan gula tambahan yang diberikan dalam minuman dan minuman," kata Siska.

Selain itu dikutip dari laman IDAI, tips lain untuk mencegah diabetes pada anak, yaitu:

  • Orang tua sebaiknya menyiapkan dan memberi contoh pola makan sehat di keluarga
  • Mengenalkan camilan sehat pada si kecil, seperti buah-buahan dan olahan protein
  • Mengajak anak rutin mengonsumsi air putih
  • Manajemen stres dengan meluangkan waktu untuk bermain dengan si kecil atau melakukan hobi bersama
  • Mempertahankan kadar vitamin D secara optimal
  • Membatasi waktu anak di depan layar
  • Memastikan si kecil memiliki berat badan yang sesuai dengan usianya
  • Mengajak si kecil aktif melakukan aktivitas fisik, termasuk olahraga.

Baca juga: Apa Ciri-ciri Gatal karena Diabetes? Berikut Daftarnya...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau