KOMPAS.com — Saat ini, peredaran obat tanpa label Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sedang marak terjadi di Indonesia. Peredaran tersebut tentunya menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat.
Hal itu membuat pemerintah memberikan perhatian lebih terhadap peredaran obat serta edukasi obat yang beredar di pasaran bagi masyarakat.
Ketua Umum Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Induk Pusat Mozes Wambrauw Simbiak S Farm mengingatkan kepada masyarakat untuk waspada terhadap produk obat ilegal yang beredar bebas di pasaran.
Baca juga: Ahli Farmasi PAFI Bagikan Tips Praktis untuk Hindari Obat Palsu di Pasaran
Ia mengatakan, obat tanpa izin edar BPOM tidak terjamin keamanan, khasiat, maupun kualitasnya.
"Konsumsi obat seperti ini bisa menimbulkan efek buruk jangka pendek maupun jangka panjang," ujar Mozes seperti dikutip dalam laman https://pafipckabsumenep.org.
Mozes menjelaskan, obat yang tidak melalui proses registrasi resmi berpotensi mengandung bahan berbahaya atau dosis yang tidak sesuai standar medis. Hal ini dapat menyebabkan efek samping serius, mulai dari kerusakan organ hingga risiko kematian.
"Tanpa pengawasan BPOM, tidak ada jaminan bahwa obat tersebut bebas dari zat beracun atau dibuat dalam kondisi yang higienis," tuturnya.
Baca juga: PAFI Kediri: Blockchain Berikan Transparansi dan Keamanan dalam Pengelolaan Rekam Medis
Selain itu, Mozes juga menekankan pentingnya mengecek label BPOM sebelum membeli obat. Sebab, label tersebut merupakan bukti bahwa produk telah melewati serangkaian uji klinis yang memastikan keamanan dan efektivitasnya.
"Jangan lupa untuk selalu memeriksa nomor registrasi BPOM pada kemasan obat. Jika tidak ada, sebaiknya jangan dibeli atau dikonsumsi," ujar Mozes.
Untuk menambah keamanan konsumsi obat, Mozes menyarankan masyarakat untuk membeli obat dari apotek resmi atau fasilitas kesehatan yang diawasi tenaga farmasi profesional. Cara itu dapat membuat konsumen lebih memastikan obat yang dibeli memenuhi standar keamanan.
Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak ragu untuk bertanya atau berkonsultasi dengan apoteker. Sebab, apoteker merupakan mitra masyarakat dalam memastikan bahwa obat yang dikonsumsi sudah sesuai aturan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.