Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Saja Gejala Flu Burung pada Manusia? Berikut 6 Daftarnya...

Kompas.com - 20/12/2024, 08:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Flu burung atau avian influenza adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang umumnya menyerang burung.

Meski jarang, flu burung juga bisa menular ke manusia. Terkini, Rabu (18/12/2024), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS melaporkan penyakit parah pertama pada manusia yang disebabkan oleh flu burung di California.

Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala flu burung pada manusia agar bisa segera mendapatkan penanganan medis yang tepat.

Baca juga: California Umumkan Darurat Flu Burung, 1 Warga Kritis

Apa saja gejala flu burung pada manusia?

Gejala flu burung pada manusia bisa mirip dengan flu biasa, namun seringkali lebih parah.

Disarikan dari Medline Plus dan Verywell Health, berikut tanda-tanda flu burung yang perlu diwaspadai:

  1. Demam tinggi: Demam mendadak dengan suhu tubuh di atas 38 derajat celsius biasanya menjadi tanda awal infeksi flu burung.
  2. Batuk: Batuk, baik kering maupun berdahak, sering muncul pada tahap awal infeksi.
  3. Sakit tenggorokan: Rasa nyeri atau tidak nyaman di tenggorokan juga sering dirasakan oleh penderita flu burung.
  4. Sesak napas: Kesulitan bernapas menandakan bahwa virus telah menyerang saluran pernapasan bawah.
  5. Nyeri otot dan kelelahan: Gejala lain yang sering dilaporkan adalah nyeri otot dan rasa lelah yang ekstrem.
  6. Mata merah atau konjungtivitis: Pada beberapa kasus, penderita juga mengalami iritasi atau mata merah.

Gejala-gejala ini biasanya muncul dalam waktu 2–8 hari setelah seseorang terpapar virus flu burung.

Segera konsultasikan ke dokter jika Anda mengalami gejala flu burung, terutama setelah kontak dengan unggas atau berada di daerah yang mengalami wabah flu burung. Penanganan dini sangat penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

Baca juga: Kasus Kematian Pertama akibat Virus Flu Burung H5N2

Bagaimana flu burung menular ke manusia?

Ilustrasi penderita batuk dan pilek. Ilustrasi penderita batuk dan pilek.

Penularan flu burung ke manusia umumnya terjadi melalui kontak langsung dengan unggas terinfeksi, baik yang masih hidup maupun sudah mati.

Selain itu, lingkungan yang terkontaminasi, seperti kandang atau area dengan kotoran unggas juga bisa menjadi media penularan flu ini.

Kontak fisik atau sentuhan langsung dengan permukaan terkontaminasi, seperti alat atau benda yang telah terkena virus flu burung juga menyebarkan penyakit ini.

Penularan antar manusia sangat jarang terjadi, tetapi kasus ini tetap menjadi perhatian karena potensi mutasi virus.

 

Bagaimana cara mencegah flu burung?

Untuk mencegah flu burung, berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan:

  • Cuci tangan rutin menggunakan sabun dan air mengalir setelah menyentuh unggas atau lingkungan sekitar unggas.
  • Hindari kontak dengan unggas sakit atau liar
  • Pastikan daging dan telur dimasak hingga benar-benar matang dengan suhu minimal 74 derajat celsius dan telur hingga matang sempurna.
  • Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) saat berinteraksi dengan unggas, seperti masker, sarung tangan, dan pakaian pelindung.
  • Jaga kebersihan lingkungan dengan membersihkan area kandang unggas secara rutin untuk mencegah penyebaran virus.
  • Hindari pasar unggas hidup, khususnya di daerah dengan laporan kasus flu burung.

Dengan memahami gejala, penyebaran, dan pencegahan flu burung, masyarakat diharapkan dapat lebih waspada dan melindungi diri dari risiko infeksi. Tetap patuhi protokol kesehatan dan selalu ikuti informasi terkini soal flu burung.

Baca juga: Waspadai Flu Burung Clade 2.3.4.4b yang Potensial Menular ke Manusia

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau