Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyakit Misterius Dinga Dinga Muncul di Uganda, Penderita "Menari" Tak Terkendali

Kompas.com - 21/12/2024, 13:15 WIB
Khairina

Penulis

KOMPAS.com - Penyakit misterius “Dinga Dinga” muncul di Distrik Bundibugyo, Uganda.

Penyakit ini terutama menyerang wanita dan anak perempuan, dan ditandai dengan gejala gemetar tubuh tak terkendali, demam dan kelemahan ekstrem, dan imobilitas mirip kelumpuhan, penderita sulit melakukan gerakan dasar seperti berjalan.

Dilansir Times of India, Kamis (19/12/2024), hingga kini, sekitar 300 kasus telah dilaporkan di Bundibugyo.

Belum ada laporan kematian dan sebagian besar pasien pulih dalam waktu seminggu dengan perawatan yang tepat.

Baca juga: Penyakit Misterius X di Kongo Berakibat 143 Kematian Teridentifikasi

Petugas kesehatan sedang menyelidiki penyebab penyakit ini. Sampel dari individu yang terinfeksi telah dikirim ke Kementerian Kesehatan Uganda untuk analisis.

Sementara itu, terapi antibiotik yang digunakan dalam perawatan pasien dan menunjukkan hasil yang menjanjikan.

Dr. Kiyita Christopher, Pejabat Kesehatan Distrik, menyarankan penduduk untuk mencari perawatan di fasilitas kesehatan resmi daripada mengandalkan pengobatan herbal yang tidak terverifikasi.

“Tidak ada bukti ilmiah bahwa obat herbal dapat menyembuhkan penyakit ini. Kami menggunakan pengobatan khusus, dan pasien biasanya sembuh dalam waktu seminggu. Saya menghimbau masyarakat setempat untuk mencari pengobatan di fasilitas kesehatan yang ada di dalam distrik," ucap Christopher.

Baca juga: PPCM, Penyakit Misterius yang Ancam Ibu Hamil dan Ibu Baru Melahirkan

Penyebab Dinga Dinga

Penyebab pasti Dinga Dinga belum diketahui. Spekulasi berkisar dari infeksi virus hingga faktor lingkungan lainnya, namun belum ada kepastian.

Kondisi ini dibandingkan dengan "Wabah Menari" tahun 1518 di Strasbourg, Perancis, di mana orang menari tanpa henti selama berhari-hari tanpa alasan yang jelas.

Masyarakat diimbau untuk mewaspadai gejala awal, seperti demam, dan tubuh gemetaran, serta segera mencari bantuan medis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau