Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPCM, Penyakit Misterius yang Ancam Ibu Hamil dan Ibu Baru Melahirkan

Kompas.com - 05/01/2020, 13:07 WIB
Irawan Sapto Adhi,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Bagi sebagian ibu hamil, istilah preeklamsia atau plasenta previa boleh jadi sudah tak asing di telinga.

Risiko saat kehamilan dan persalinan itu kerap diterangkan oleh dokter ketika datang berkonsultasi.

Beberapa forum kesehatan ibu dan anak diketahui juga sering mengangkat masalah kesehatan tersebut.

Namun, bagaimana dengan Peripartum Cardiomyopathy  atau Postpartum Cardiomyopathy (PPCM)?

Apakah ibu hamil pernah mendengar istilah tersebut?

Ada beberapa makanan yang pantang dikonsumsi ibu hamil, seperti beberapa seafood yang mengandung merkuri tinggi.

Jika belum, hal ini lumrah mengingat kasus PPCM jarang ditemukan.

Kendati jarang ditemukan, penyakit ini patut diwaspadai. Karena berdampak fatal bagi kesehatan.

Baca juga: Belajar dari Tantri KotaK, Ini 7 Kiat Ibu Hamil Bebas Toksoplasma

Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan, dr. Andy Wijaya, Sp.OG, M.Kes, dari RSUD Bung Karno Surakarta menyebut, PPCM berbahaya bagi ibu hamil maupun ibu yang baru melahirkan.

Dokter yang akrab disapa Andy itu menerangkan, PPCM merupakan gangguan pada otot jantung.

Gangguan tersebut mengakibatkan berkurangnya kekuatan jantung dalam memompa darah ke seluruh tubuh.

Ia menyebut PPCM adalah bentuk gagal jantung yang terjadi saat kehamilan memasuki masa sebulan sebelum melahirkan, sampai lima bulan setelah melahirkan.

Gejala PPCM samar

Di dunia medis, Andy menyebut PPCM sering disebut penyakit yang misterius karena bisa timbul secara tiba-tiba dan tanpa disadari.

Dia menjelaskan gejala gagal jantung PPCM sulit dideteksi karena gejalanya kerap dialami ibu hamil normal saat kehamilan memasuki trimester ketiga.

Beberapa gejala yang sering ditemui yakni lemas, pusing, pembengkakan di kaki maupun tungkai, sampai sesak napas.

“Gejala tersebut biasanya terjadi secara tiba-tiba. Diikuti kesadaran yang menurun,” jelas Andy ketika diwawancara Kompas.com, Sabtu (4/1/2020).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com