Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/01/2025, 17:06 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

Sumber CNA

KOMPAS.com - Walau informasi mengenai pentingnya sarapan sudah tersebar luas, tetapi masih banyak orang yang melewatkan waktu makan ini. Sebagai gantinya mereka "sarapan" segelas teh atau kopi.

Ada berbagai alasan mengapa orang dewasa melewatkan sarapan, antara lain karena tidak sempat atau sesederhana karena merasa tidak lapar.

Padahal, para ahli gizi menyebutkan bahwa makan pagi punya banyak manfaat, terutama jika menunya terdiri dari protein, serat, dan lemak. Kebiasaan sarapan dapat membantu menjaga kestabilan gula darah, menjadi sumber energi, dan membantu menahan keinginan makan berlebihan.

Menurut pakar nutrisi Lindsay Malone dari sekolah kedokteran Case Western Reserve University, perlunya sarapan atau tidak memang berbeda pada tiap orang.

"Kuncinya adalah dengarkan tubuh. Kita mungkin merasa baik-baik saja tanpa sarapan, tetapi mungkin ada konsekuensi yang tidak diperhatikan," katanya.

Baca juga: Kebiasaan Tak Sarapan Bikin Anak Lemot di Sekolah

Sebelum kita terus melewatkannya, berikut beberapa hal yang perlu dipertimbangkan.

- Apakah terasa lapar?
Jika menjelang tidur kita makan atau ngemil, tubuh mungkin masih mencerna makanan dari malam sebelumnya. Sebuah pola pun terbentuk: kita melewatkan sarapan tetapi mengganti kalori yang hilang di kemudian hari.

"Kemudian kita mungkin mengonsumsi sepertiga kebutuhan kalori dengan ngemil setelah makan malam. Jika tubuh mencerna lebih banyak makanan saat seharusnya beristirahat, dapat mengganggu tidur dan penambahan berat badan," kata Malone.

Ahli nutrisi Ivory Loh menyebutkan, sebenarnya ada berbagai mekanisme fisik yang mendorong kita untuk makan di pagi hari.

"Tetapi jika kita sudah terbiasa tidak sarapan, tubuh akan berhenti mengirimkan sinyal lapar karena tahu akan diabaikan. Jika ingin mengubahnya, cobalah konsisten makan sesuatu di pagi hari selama tiga minggu. Tubuh akan mulai mengantisipasi diisi makanan," katanya.

Baca juga: 8 Makanan dan Minuman yang Harus Dihindari untuk Sarapan

- Minum kopi atau teh
Kopi bisa menekan rasa lapar dan memberi sedikit energi, terutama jika mengonsumsinya dengan tambahan susu. Tetapi, biasanya beberapa saat kemudian ada keinginan untuk mencari kafein lagi.

Cobalah untuk mendengarkan tanda-tanda lapar sebelum keadaan menjadi kacau. Jika tak tertarik untuk makan di pagi hari, opsi lain adalah protein kocok, smoothie, atau pun sup.

“Mungkin kita tidak merasa lapar sampai pukul 10 pagi. Tidak apa-apa. Duduklah dan makan yoghurt serta pisang. Itu masih terhitung sebagai ‘sarapan,’ kata pakar nutrisi Lauren Au.

Sarapan atau tidak memang tergantung kebiasaan, tetapi yang paling penting adalah perhatikan apa yang kita makan. Yang paling penting bagi kesehatan adalah kita dengan penuh kesadaran dan berhati-hati tentang apa yang dikonsumsi dan kapan waktu makannya.

"Sarapan mungkin tidak cocok untuk setiap orang. Tapi penting untuk mendapatkan cukup nutrisi. Jangan anggap kebutuhan nutrisi tubuh itu tidak penting," kata Loh.

Baca juga: Alasan Tidak Baik Melewatkan Sarapan, Bisa Ganggu Mood dan Gula Darah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau