Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IDI Sebut 3 Kondisi yang Memungkinkan Indonesia Kena HMPV

Kompas.com - 10/01/2025, 18:30 WIB
Khairina

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com-Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyebut 3 kondisi yang memungkinkan Indonesia terkena wabah (outbreak) Human Metapneumovirus (HMPV).

“Apakah Indonesia berpotensi mengalami outbreak HMPV? Saya rasa tidak, namun jika kita abai atau tidak waspada, potensi tersebut tetap ada,” ujar Prof. DR. Dr. Erlina Burhan, SpP(K), Anggota Bidang Penanggulangan Penyakit Menular PB-IDI, dalam sebuah diskusi daring yang digelar di Jakarta, Jumat (10/1/2025), sebagaimana ditulis oleh Antara.

Baca juga: HMPV Tidak Berpotensi Pandemi, Risiko Fatal Lebih Rendah dari Covid-19

Terkait peningkatan kasus HMPV di China, Erlina menjelaskan bahwa penyakit ini sudah lama dikenal.

Virus ini pertama kali ditemukan di Belanda pada tahun 2001. Penularannya serupa dengan Covid-19 dan influenza, yaitu melalui droplet, dengan gejala umum seperti demam, batuk, pilek, serta gejala berat seperti dyspnea atau apnea pada bayi di bawah usia enam bulan.

Meskipun tidak perlu terlalu dikhawatirkan, kewaspadaan terhadap potensi penyebaran HMPV di Indonesia tetap penting, agar wabah tidak terjadi.

Menurut Erlina, meski Indonesia tidak mengalami musim dingin seperti negara-negara subtropis, risiko penyebaran HMPV tetap ada, terutama di daerah dengan populasi yang padat.

Mobilitas tinggi penduduk di daerah urban juga menjadi salah satu faktor pendukung penyebaran virus ini.

“Mobilitas yang tinggi, terutama penduduk yang sering bepergian ke luar negeri seperti Singapura, Hong Kong, China, Eropa, atau Amerika, berpotensi membawa virus ini ke dalam negeri,” tambahnya.

Baca juga: Waspada HMPV: Anak dan Lansia Jadi Kelompok Paling Rentan

Selain itu, Erlina menyoroti pentingnya kualitas ventilasi di Indonesia. Beberapa daerah masih memiliki fasilitas yang kurang memadai, termasuk buruknya sirkulasi udara di gedung-gedung modern, yang dapat menjadi tempat berkembangnya virus.

Outbreak memang mungkin terjadi, tetapi pandemi tidak. Oleh karena itu, diperlukan langkah pencegahan, baik dari tingkat individu, komunitas, hingga pemerintah,” tegasnya.

Pada tingkat individu, masyarakat diimbau untuk mempraktikkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), seperti menjaga jarak dengan penderita, membersihkan benda yang berpotensi terkontaminasi virus, memakai masker, serta menerapkan pola hidup sehat.

Khusus bagi kelompok rentan seperti anak-anak di bawah usia 14 tahun, lansia, penderita komorbid, dan individu dengan sistem imun lemah, penggunaan masker sangat dianjurkan, terutama saat berada di kerumunan.

Di tingkat komunitas dan pemerintah, Erlina mengusulkan perlunya penguatan surveilans epidemiologi, penerapan protokol kesehatan yang efektif, dan edukasi masyarakat tentang bahaya serta pencegahan HMPV.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau