KOMPAS.com - Kanker saat ini masih jadi penyakit yang menakutkan banyak orang, terutama karena belum ada obat yang bisa menyembuhkannya.
Menurut data organisasi kesehatan dunia (WHO) tahun 2020, ada tiga jenis kanker yang membunuh banyak orang di dunia yaitu kanker paru (1,8 juta kematian), kanker kolorektal (916.000 kematian), dan kanker liver (830.000 kematian). Sementara itu, kanker yang paling umum adalah kanker payudara dan kanker prostat.
Dalam hal kanker yang perlu diketahui adalah seberapa tinggi angka harapan hidup lima tahun setelah terdiagnosis kanker. Ada kanker yang banyak diderita orang, tapi punya angka harapan tinggi tinggi.
Penting juga untuk dicatat bahwa dalam hal kanker, tidak selalu ada yang disebut "sembuh." Jika memakai terminologi medis, sembuh dari kanker berarti tidak ada sel kanker yang tersisa di dalam tubuh, dan kanker tidak akan pernah kembali.
Meskipun perawatan modern dapat mengangkat atau mengecilkan kanker hingga tidak lagi terdeteksi melalui pencitraan atau tes laboratorium, tapi dokter tidak dapat menjamin bahwa setiap sel kanker telah hilang.
Baca juga: Cegah Kanker Leher Rahim, Pemerintah Perluas Cakupan Imunisasi HPV
Bahkan setelah kanker tidak terdeteksi, masih ada kemungkinan untuk muncul kembali beberapa bulan atau tahun kemudian.
Oleh karena itu, jika perawatan berhasil, dokter lebih suka mengatakan bahwa kanker seseorang sedang dalam "remisi" daripada "sembuh." Jika kanker tetap dalam remisi untuk waktu yang sangat lama, dokter mungkin baru akan mengatakan bahwa pasien telah sembuh.
Berikut adalah 5 jenis kanker dengan angka kematian tertinggi:
1. Kanker paru
Menurut data lembaga riset kanker International Agency for Research on Cancer, kasus kanker paru di dunia mencapai angka 20 juta kasus dengan jumlah kematian 9,7 juta.
Merokok merupakan faktor risiko terbesar untuk penyakit ini, diikuti oleh paparan gas radon yang terjadi secara alami.
Kanker paru dibagi jadi dua tipe, yaitu non-sel kecil dan kanker paru sel kecil yang lebih mematikan karena tumbuh dan menyebar lebih cepat.
Tergantung pada tipe kanker dan stadiumnya, pengobatan kanker paru termasuk operasi, kemoterapi, radioterapi, serta pengobatan terbaru termasuk terapi target.
Baca juga: Apakah Kemoterapi Ditanggung BPJS Kesehatan?
2. Kanker payudara
Kanker payudara disebabkan oleh tumbuhnya sel-sel kanker pada lapisan lobulus atau saluran payudara.
Bila ditemukan sejak dini, kanker payudara sangat bisa diobati. Angka kelangsungan hidup lima tahun untuk kanker payudara terlokalisasi adalah 99 persen. Terlokalisasi berarti tidak ada tanda-tanda bahwa kanker telah menyebar ke luar area payudara.
Pemeriksaan dini bisa dilakukan dengan pemeriksaan payudara sendiri untuk mencari benjolan, USG payudara, serta mamografi.
Baca juga: Deteksi Kanker Payudara, Mulailah Mamografi di Usia 40 Tahun
3. Kanker kolorektal
Pada tahap awal, kanker kolorektal hanya menimbulkan sedikit gejala atau tidak ada gejala sama sekali. Jika terdeteksi sejak dini, kanker ini dapat diobati dan memiliki tingkat kelangsungan hidup lima tahun yang baik.
Kolonoskopi dapat mendeteksi dan mengobati kanker usus besar pada tahap awal. Kolonoskopi menggunakan kamera kecil pada tabung tipis dan fleksibel untuk memeriksa tanda-tanda kanker di usus besar kita.
Kanker kecil pada tahap awal dapat diangkat selama kolonoskopi. Tumor yang lebih besar biasanya memerlukan pembedahan. Terkadang dikombinasikan dengan kemoterapi, radiasi, terapi bertarget, dan/atau imunoterapi. Perawatan ini mampu mengecilkan tumor dan membatasi penyebarannya.
4. Kanker pankreas
Kanker pankreas termasuk jenis kanker yang agresif dan memiliki angka harapan hidup yang rendah.
Gejala kanker pankreas termasuk nyeri di perut, Saluran empedu yang tersumbat, yaitu saluran yang membawa cairan pencernaan keluar dari hati, perdarahan, serta penumpukan cairan di perut.
Merokok, obesitas, diabetes, pankreatitis kronis, mutasi genetik tertentu, dan paparan bahan kimia lingkungan dapat meningkatkan risiko kanker pankreas.
Baca juga: Kenali Gejala Kanker Pankreas yang Disebut Silent Killer
5. Kanker liver
Kanker liver termasuk dalam kanker penyebab kematian tertinggi di dunia. Faktor risiko terbesar kanker ini adalah infeksi hepatitis B atau hepatitis C. Pengobatan penyakit ini meliputi operasi, cangkok ginjal, radiasi, terapi target, dan imunoterapi.
Infeksi hepatitis penyebab kanker liver sebenarnya bisa dicegah dengan vaksinasi.
Meski saat ini pengobatan kanker dan juga deteksi dini berkembang sangat pesat, tetapi tidak serta-merta bisa meningkatkan peluang kesembuhan.
Selain itu, seringkali terapi perawatan yang efektif untuk satu orang belum tentu berhasil untuk pasien lain. Hal ini karena tiap kanker memiliki tanda molekuler yang unik dan merespon secara berbeda pada perawatan yang diberikan.
Baca juga: 7 Cara Menjaga Kesehatan Liver
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.