KOMPAS.com-Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memperluas cakupan imunisasi human papillomavirus (HPV) untuk mencegah penyakit kanker leher rahim di tanah air.
"Kanker leher rahim merupakan penyakit mematikan dan menjadi salah satu beban pembiayaan negara tertinggi," kata Direktur Pengelolaan Imunisasi Kemenkes dr Prima Yosephine di Denpasar, Bali, Selasa (10/12/2024) seperti ditulis Antara.
Ia menjelaskan, penyakit kanker leher rahim itu bisa dicegah salah satunya melalui imunisasi HPV.
Baca juga: Terobosan Kesehatan: Skrining Kanker Serviks dengan HPV DNA Mulai Diuji Coba
Adapun upaya perluasan gencar dilakukan dengan program imunisasi kejar menyasar anak perempuan usia 15 tahun yang belum mendapatkan imunisasi HPV baik yang bersekolah maupun tidak bersekolah.
Imunisasi kejar itu salah satunya diberikan kepada puluhan siswi kelas IX SMP Dwijendra Denpasar yang menerima imunisasi HPV sebagai langkah awal program kejar imunisasi HPV di Bali.
Untuk percepatan, lanjut Prima, pemberian imunisasi gratis dilaksanakan terintegrasi dengan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) bagi anak perempuan usia 11 dan 12 tahun kelas V dan VI sekolah dasar atau setara.
Meski ia mengaku cakupan imunisasi HPV berjalan cukup baik, namun sosialisasi masih menjadi tantangan dalam menanggulangi penyakit tersebut.
Untuk itu, pemerintah menggandeng perusahaan biofarmasi MSD Indonesia yang menggagas kampanye edukasi kepada masyarakat guna meningkatkan pemahaman terkait pentingnya pencegahan kanker leher rahim.
“Kami berharap setiap langkah kecil yang dilakukan dapat memberikan ketenangan sehingga bersama-sama kita bisa menang melawan penyebaran kanker leher rahim di Indonesia,” kata Direktur Pelaksana MSD Indonesia George Stylianou.
Baca juga: Vaksin HPV Pria Bisa Cegah Kanker Serviks pada Pasangannya Ketika Berhubungan Intim
Sementara itu, dokter spesialis anak Ketut Dewi Kumara menjelaskan imunisasi HPV tidak hanya memberikan perlindungan dari infeksi HPV, tetapi juga menekan risiko kanker leher rahim secara signifikan.
Ia menuturkan sesuai rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), imunisasi HPV lebih efektif diberikan pada perempuan usia remaja, atau yang belum berisiko terpapar virus.
"Penelitian juga menunjukkan imunisasi HPV aman diberikan dan efektif mencegah penyebaran kanker leher rahim," katanya.
Sejak 2023, pemerintah Indonesia mengadakan rencana aksi nasional (RAN) eliminasi kanker leher rahim di Indonesia untuk 2023-2030.
Sementara itu, Kemenkes melalui Aplikasi Sehat Indonesiaku (Asik) per 6 Oktober 2024 menyebutkan Provinsi Bali menjadi salah satu daerah di Indonesia dengan cakupan imunisasi HPV tertinggi untuk siswi kelas V dan VI atau setara.
Di sisi lain, Kemenkes menyebutkan kanker leher rahim menduduki urutan kedua kanker paling berisiko bagi perempuan di Indonesia dengan 36.964 kasus baru pada 2022.
Angka kematian akibat penyakit itu tergolong tinggi, sekitar 50 persen perempuan yang didiagnosa menderita kanker leher rahim meninggal karena terdeteksi pada stadium lanjut.
Jika tanpa intervensi, diperkirakan lebih dari 1,7 juta perempuan di Indonesia akan meninggal karena kanker leher rahim pada 2070 dan hampir empat juta perempuan pada tahun 2120.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.