Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BRIN: Sistem Imun Tubuh Cukup Kuat Lawan HMPV, Belum Perlu Vaksin

Kompas.com - 17/01/2025, 05:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

Sumber Antara

KOMPAS.com - Peneliti Ahli Madya Pusat Riset Kedokteran Preklinis dan Klinis, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Telly Purnamasari Agus, menegaskan bahwa saat ini masyarakat Indonesia belum memerlukan vaksin untuk mencegah infeksi virus Human Metapneumovirus (HMPV).

Menurut Telly, sistem imun tubuh manusia sejatinya sudah cukup untuk menangkal efek virus tersebut, selama kondisi tubuh dalam keadaan sehat.

"Perlu nggak sih kita melakukan vaksin? Tidak. Untuk saat ini memang belum," kata Telly, seperti yang ditulis oleh Antara, Kamis (15/1/2025).

Baca juga: Deteksi Virus HMPV dengan Swab Hidung PCR, Begini Kata Dokter

Telly menjelaskan bahwa masyarakat Indonesia sudah memiliki kekebalan kelompok (herd immunity) berkat vaksinasi yang dilakukan selama pandemi COVID-19. Kekebalan ini dianggap cukup untuk menangkal berbagai infeksi virus, termasuk HMPV.

Lebih lanjut, Telly menyarankan agar masyarakat tetap menjaga daya tahan tubuh dengan pola makan yang sehat dan bergizi.

"Imun kita harus kuat dulu. Jadi pada saat sakit perlu nggak kita suplemen? Mungkin perlu, tapi bisa saja kita tidak butuh vitamin atau suplemen kalau memang dari makanan sudah cukup," ujarnya.

Telly juga mengingatkan pentingnya memilih makanan yang bernutrisi seimbang, serta menghindari konsumsi vitamin berlebihan yang tidak diperlukan tubuh.

"Kelebihan vitamin juga nggak perlu, terbuang juga. Kebutuhan vitamin itu kan berbeda setiap orang," lanjutnya.

Selain itu, Telly mengimbau masyarakat untuk terus menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), kebiasaan yang sudah terbentuk selama pandemi Covid-19.

Kebiasaan tersebut antara lain mencuci tangan secara rutin, menggunakan masker, menjaga etika batuk dan bersin, serta menghindari kontak dekat dengan penderita.

"Kita punya anak kecil, orang tua yang sudah sepuh, baik yang ada komorbid atau tidak, itu sangat perlu diproteksi untuk mencegah terjadinya penularan HMPV," ujarnya.

Baca juga: HMPV Tidak Berpotensi Pandemi, Risiko Fatal Lebih Rendah dari Covid-19

Telly juga menekankan bahwa meskipun kasus HMPV kini mulai muncul, masyarakat tidak perlu panik.

"Intinya adalah tidak perlu panik, tidak perlu khawatir dengan adanya kasus HMPV ini. Tetapi, harus terus waspada dan segera mencari pertolongan atau konsultasi atau pengobatan ke fasilitas kesehatan yang terdekat, supaya segera dapat dideteksi sehingga pengobatan dini dapat diberikan, sehingga tidak jatuh pada kondisi yang lebih parah," tuturnya.

Senada dengan Telly, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga mengungkapkan bahwa tidak ada persiapan atau imbauan khusus untuk puskesmas dan rumah sakit terkait penanganan HMPV.

Menurutnya, HMPV merupakan penyakit yang mirip flu biasa, dengan tingkat keparahan yang rendah.

"Ini penyakit seperti flu biasa saja. Yang penting sekarang kita minta laporkan saja. Karena ada beberapa lab yang bisa melakukan panel tes virus ini," kata Menkes Budi.

Menkes Budi menambahkan bahwa tingkat kematian akibat HMPV sangat rendah, bahkan lebih rendah dibandingkan dengan Covid-19.

"Fatality rate-nya rendah sekali. Jauh di bawah Covid. Dan itu terbukti semua yang kena HMPV, data yang saya lihat yang ada di Indonesia, anak-anaknya sudah sembuh semua. Sudah pulang dengan selamat," ucapnya.

Dengan penjelasan ini, baik pihak BRIN maupun Kementerian Kesehatan berharap masyarakat dapat lebih tenang dalam menghadapi kasus HMPV dan tidak panik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau