Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gampang Ngantuk Saat Puasa Bukan Hanya karena Lapar

Kompas.com - 01/03/2025, 16:00 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Gampang mengantuk merupakan keluhan banyak orang ketika sedang berpuasa, terutama di siang hari. Kondisi ini ternyata bukan cuma karena perut yang terasa lapar. Kenali apa saja penyebab yang jarang disadari.

Saat puasa, tubuh tidak mendapatkan asupan makanan dan minuman selama berjam-jam, yang dapat menyebabkan penurunan kadar gula darah dan energi. Kondisi ini berkontribusi pada rasa lelah.

Penyebab lain adalah perubahan pola makan dan jam tidur yang ikut memengaruhi ritme sirkadian tubuh. Kualitas dan lama tidur bisa berubah drastis selama bulan Ramadhan.

Selama puasa, seringkali ada perubahan jadwal kerja dan sekolah, serta kurangnya waktu tidur akibat sahur juga bisa membuat tubuh lebih cepat lelah.

Baca juga: Bagaimana Memilih Menu Sahur yang Tepat? Ini Rekomendasinya...

Ketika seseorang kurang tidur setiap hari, dan waktu yang hilang terus bertambah tanpa dipulihkan, hal ini disebut utang tidur.

Tidak hanya terbatas pada bulan Ramadhan saja, utang tidur juga dapat dialami siapa saja yang tidak mendapatkan jumlah tidur yang cukup atau tidak mampu mengejar utang tidur yang hilang dengan tidur siang setiap hari.

Psikolog klinis Arfa Banu Khan mengatakan, orang dewasa dianjurkan untuk tidur 7-9 jam setiap malam, dan remaja berusia 14-17 tahun tidur 8-19 jam, sedangkan anak-anak minimal tidur 12 jam.

"Kurang tidur berdampak buruk pada kesehatan, termasuk tingkat energi yang rendah, mudah tersinggung, cemas, dan ketidakmampuan berkonsentrasi," kata psikolog dari Aster Clinic, Dubai ini seperti dikutip dari thenationalnews.com.

Baca juga: Jaga Kesehatan Saat Puasa: Jangan Terlalu Banyak Minum Kopi

Dampak yang lebih serius akibat utang tidur jangka panjang dapat mengakibatkan depresi, penyakit jantung, dan risiko stroke.

Bagi orang dewasa, kehilangan dua atau tiga jam tidur sehari bisa mengakibatkan hilangnya waktu tidur selama 14 hingga 21 jam dalam seminggu, atau setara dengan dua atau tiga tidur malam penuh.

Membayar utang tidur

Khan mengatakan, membayar utang tidur selama bulan Ramadhan dapat dibantu dengan mengembangkan ritme dan pola tidur baru sesuai kebutuhan.

“Cobalah untuk tidur setidaknya empat jam di malam hari, sebelum bangun untuk sahur dan kembali tidur selama beberapa jam sebelum bangun beraktivitas. Ini akan membantu tubuh mendapatkan ritme untuk tidur yang lebih nyenyak” kata Khan.

Baca juga: Ini Dampak Kurang Tidur bagi Kesehatan

Tidur siang singkat menjelang sore hari juga dapat memulihkan tingkat energi. Tidur siang selama 20 hingga 30 menit dapat meningkatkan energi dan membantu melawan kelelahan di siang hari tanpa mengganggu tidur malam.

Selain itu, kita juga bisa menyiasati rasa lelah di siang hari dengan memperbaiki asupan makanan. Jangan pernah melewatkan waktu sahur atau makan seadanya. Konsumsi karbohidrat kompleks, protein hewani dan nabati, dan juga sayuran.

Sering mengantuk juga bisa disebabkan kita mengalami dehidrasi, karena itu pastikan kita minum air putih dengan cukup. Bagilah kebutuhan tubuh akan dua liter air ke dalam waktu sahur, berbuka, dan sebelum tidur malam.

Ini berarti kita bisa minum 2 gelas air di waktu sahur, 4 gelas di waktu berbuka, serta dua gelas sebelum tidur.

Baca juga: Berapa Banyak Air yang Harus Diminum Agar Tidak Dehidrasi Saat Puasa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau