Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Mengungkap Cara Otak Membentuk dan Mengambil Ingatan

Kompas.com - 07/04/2025, 06:01 WIB
Khairina

Penulis

Ketika tim mengurangi jumlah PSD-95 pada neuron yang menyimpan ingatan tertentu, hubungan-hubungan ini berperilaku berbeda. Dalam kondisi tertentu, ingatan tampak bertahan meskipun para peneliti mencoba mengurangi pengaruhnya.

Ketahanan ini memberikan petunjuk tentang bagaimana otak dapat mempertahankan ingatan yang seharusnya memudar. Ini juga memberikan petunjuk mengapa kekurangan atau gangguan PSD-95 bisa menghambat pola pembelajaran yang normal.

Sel otak membangun ingatan berdasarkan ingatan lama

Penelitian ini menyentuh pergeseran lebih luas dalam ilmu saraf. Alih-alih fokus pada sel tunggal, banyak peneliti kini memeriksa bagaimana banyak sel membentuk jaringan yang menyimpan pengalaman harian kita.

Dengan menggunakan penandaan genetik yang canggih, para ilmuwan dapat mengidentifikasi di mana hubungan baru terjadi dan apakah hubungan ini penting untuk mengingat kembali ingatan tersebut di kemudian hari.

Baca juga: Fakta di Balik Penyumbatan Pembuluh Darah di Leher dan Otak: Belajar dari Sonny Septian

Banyak penelitian sebelumnya memetakan langkah-langkah terpisah: pengkodean ingatan, penyimpanan, dan kemudian aktivasi kembali.

Proyek ini melangkah lebih jauh dengan menunjukkan bagaimana otak mungkin menyisipkan informasi baru ke dalam jaringan yang sudah ada, sehingga ingatan lama diperbarui bukannya digantikan.

Mengapa temuan ini penting

Para ahli telah lama mendebatkan bagaimana pembelajaran baru tidak menimpa ingatan lama di area otak yang sama. Menurut Dr. Ryan, "kita harus mencari informasi ‘di antara’ sel."

Baca juga: Dicibir gara-gara Masih Sempat Dandan di Pemakaman Titiek Puspa, Inul Daratista: Kalau Bisa Pakai Bulu Mata

Pandangan ini menunjukkan bahwa ingatan tidak terkunci di satu lokasi spesifik, melainkan tersebar sebagai hubungan yang dapat dimodifikasi.

Jika benar, hal ini dapat menjelaskan bagaimana kita belajar dengan cepat dari kehidupan sehari-hari tanpa merusak apa yang sudah kita ketahui.

Terapi suatu hari nanti mungkin bisa menargetkan protein yang memungkinkan hubungan yang terus berubah ini.

Baca juga: Kisah Cholis Kembali Berburu Pekerjaan di Usia 48

Jika molekul seperti PSD-95 membentuk sinaps untuk menyimpan ingatan, maka mengubahnya mungkin bisa membantu mengubah ingatan berbahaya yang terkait dengan ketakutan atau trauma, meskipun masih diperlukan lebih banyak penelitian.

Bagaimana sel otak membentuk ingatan sehari-hari

Ingatan bukan hanya hal akademis. Rutinitas harian kita menuntut pembelajaran konstan, apakah itu mengingat nama, menavigasi jalanan yang sibuk, atau mempelajari hobi baru.

Memahami bagaimana sel-sel otak menjaga semua informasi tersebut tetap fleksibel namun stabil memberikan harapan untuk menangani masalah ingatan terkait usia atau kondisi yang mempengaruhi pembelajaran.

Baca juga: Kepala BPOM Jelaskan Manfaat Sujud Shalat bagi Kesehatan Otak

Penelitian tambahan di bidang ini menunjukkan bahwa beberapa neuron dapat mengambil berbagai peran tergantung pada situasinya.

Peran-peran ini sering berubah seiring waktu, terutama ketika pengalaman baru terus bertambah.

Dengan fokus pada hubungan antarsel, para ilmuwan menambah satu bagian lagi dalam teka-teki bagaimana sel-sel ini beradaptasi.

Baca juga: Ada Usulan Wapres Dicopot, Ketua MPR: Gibran Wakil Presiden yang Sah!

Ke mana penelitian ini bisa berlanjut

Mengungkap tarian rumit di antara sel-sel engram mungkin pada akhirnya dapat membimbing cara kita mengajar, mengobati gangguan memori, atau mendukung kesehatan mental.

Jika perubahan sambungan sel ada di inti pembelajaran, mungkin ada cara cerdas untuk mendorong pengaturan ulang yang sehat pada orang-orang yang berjuang dengan kondisi seperti stres pascatrauma atau depresi.

Studi ini memberikan pandangan tentang proses tersebut. Ini mengungkapkan keseimbangan yang rapuh namun krusial di inti pembelajaran: memperkuat hubungan saraf tertentu untuk pengetahuan baru, tetapi tetap menjaga struktur yang cukup agar keterampilan dan ingatan lama tetap utuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jelang Pemakaman Paus Fransiskus, Jokowo dan Rombongan Hanya Sehari di Vatikan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau