KOMPAS.com - Pendarahan otak merupakan kondisi darurat medis yang bisa menjadi penyebab stroke hemoragik.
Mengutip Cleveland Clinic, lebih dari 795.000 orang di Amerika Serikat mengalami stroke setiap tahunnya, dan sekitar 13 persen di antaranya adalah stroke hemoragik yang disebabkan oleh pendarahan otak.
Menurut ulasan Shruthi N, MD yang dikutip dari WebMD, ketika pendarahan terjadi, darah dapat mengiritasi jaringan otak di sekitarnya dan menyebabkan pembengkakan.
Darah juga bisa menggumpal membentuk massa.
Baca juga: Titiek Puspa Meninggal karena Pendarahan Otak, Apa yang Harus Kita Waspadai?
Kedua kondisi tersebut bisa dengan cepat meningkatkan tekanan pada otak dan mengurangi aliran darah kaya oksigen yang dibutuhkan organ vital manusia ini.
Dalam hitungan 3-4 menit saja, sel-sel otak bisa mati permanen karena tidak mendapatkan oksigen yang dibutuhkan.
Jika sel-sel otak rusak dan mati, bagian tubuh yang dikendalikan bisa kehilangan fungsi normal.
Sehingga, kondisi ini menyebabkan kecacatan atau bahkan kematian.
Baca terus artikel ini yang akan mengulas lebih lanjut tentang pendarahan otak yang meliputi tanda-tanda, penyebab, dan cara mengatasinya.
Baca juga: Belajar dari Titiek Puspa: Kenali Bahaya Pendarahan Otak dan Pencegahannya
Ketika pendarahan otak terjadi, ada beberapa tanda-tanda yang bisa muncul.
Gejala utama yang paling sering muncul dari pendarahan ini adalah sakit kepala hebat yang mendadak, seperti yang dikutip dari Cleveland Clinic.
Sakit kepala ini berbeda dengan sakit kepala biasa yang pernah dialami sebelumnya.
Gejala lain yang umum meliputi:
Ada juga tanda-tanda pendarahan otak lainnya yang meliputi:
Karena pendarahan otak bisa sangat berbahaya. Siapa pun yang mengalami gejala di atas harus segera dibawa ke rumah sakit atau layanan darurat untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.
Baca juga: Kenali Pendarahan Otak, Penyebab Titiek Puspa Meninggal