Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perut Anak Membesar dan Tak Bisa BAB, Dokter Temukan Usus Penuh Cacing

Kompas.com - 14/04/2025, 17:00 WIB
Ida Setyaningsih

Penulis

Kompas.com – Seorang anak laki-laki berusia 3 tahun asal Kabupaten Jember, Jawa Timur mengalami kondisi medis darurat setelah perutnya membesar dan tidak bisa buang air besar (BAB) selama sepekan.

Setelah dibawa ke rumah sakit, dokter menemukan bahwa usus anak tersebut penuh dengan cacing jenis ascariasis, yang menyerupai cacing tanah.

Anak tersebut awalnya mengalami sakit perut hebat, muntah, dan kesulitan bernapas. Ia kemudian dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSD dr Soebandi Jember dalam kondisi kritis.

Baca juga: Apakah Sariawan Bisa Sembuh dengan Air Garam? Ini Penjelasannya

Direktur RSD dr Soebandi Jember, I Nyoman Semita, menjelaskan bahwa anak itu memang berasal dari Jember, namun tinggal bersama neneknya di Bali.

“Dia datang ke IGD RSD dr Soebandi dalam keadaan gawat darurat,” ujar Nyoman kepada Kompas.com, Minggu (13/4/2025).

Tim dokter menduga adanya sumbatan pada saluran cerna sehingga dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan CT scan. Hasilnya menunjukkan kondisi ileus obstruktif, yakni gangguan serius akibat adanya penyumbatan pada saluran pencernaan.

Baca juga: Sempat Ditolak Dirawat di RSUD Regional Sulbar, Korban Kecelakaan di Mamuju Tewas

Selama menjalani perawatan di ruang rawat inap, pasien sempat muntah dan mengeluarkan cacing. Karena kasus ini dinilai tidak biasa, empat dokter dari berbagai spesialisas termasuk dokter bedah anak, dokter parasitologi klinik, dan dokter spesialis anak, melakukan diskusi dan memutuskan untuk segera melakukan operasi.

“Akhirnya diputuskan untuk operasi karena sudah mengganggu fungsi pencernaan dan pernapasan,” kata Nyoman.

Saat prosedur operasi dilakukan, dokter menemukan tiga titik sumbatan di dalam usus anak. Usus pun dibuka, dan ternyata seluruh bagian tersebut dipenuhi cacing.

Jenis cacing yang ditemukan adalah cacing ascariasis, yang biasanya hidup di tanah dan bisa masuk ke tubuh manusia melalui tangan yang tidak bersih.

Setelah seluruh cacing dikeluarkan, dokter juga memberikan obat cacing untuk memastikan infeksi benar-benar tuntas. Anak tersebut kini telah sembuh dan kembali ke rumah.

Baca juga: Kaki Anak Kemasukan Cacing Tambang karena Main Tidak Pakai Sandal

“Pasien datang ke RS sudah cukup lama, sudah lebih sekitar enam bulan lalu,” kata Nyoman.

Ia menekankan bahwa kasus ini menjadi pengingat pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), terutama mencuci tangan sebelum makan dan menjaga kebersihan peralatan makan.

“Ini pasti masuknya (cacing) lewat tangan, sehingga perilaku hidup sehat masih menjadi masalah,” ucapnya.

Baca juga: Balita di Samarinda Alami Kebutaan dan Kelumpuhan Usai 3 Operasi, Diduga Malfungsi Alat Medis

Ia berharap edukasi mengenai kebersihan dan kesehatan bisa terus dilakukan, tidak hanya oleh tenaga kesehatan, tetapi juga melibatkan tokoh agama dan masyarakat.

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau