Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/05/2014, 12:44 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

 


KOMPAS.com - Luka yang meninggalkan bekas yang mencolok tentu bisa mengganggu penampilan, apalagi jika bekas luka ditambah oleh kulit yang menonjol atau yang dikenal juga dengan istilah keloid. Namun seperti halnya bekas luka pada umumnya, luka keloid pun sebenarnya bisa disamarkan. Bagaimana caranya?

Dokter spesialis bedah plastik rekonstruksi dan estetika Irena Sakura Rini mengatakan, penangan luka berkeloid memang tidak sama dengan luka tanpa keloid. Pasalnya luka berkeloid lebih sulit untuk disamarkan.

"Jika bekas luka biasa bisa disamarkan dengan menggunakan silikon gel, luka keloid tidak bisa. Karena keloid sudah kuat dan keras seperti karet, menimbulkan rasa gatal atau sakit, bahkan sangat nyeri bila digerakkan," tuturnya.

Ia menjelaskan, penanganan keloid membutuhkan penyuntikkan hormon yang disebut kortikosteroid dengan dosis tertentu. Tujuannya untuk menekan pertumbuhan dari sel-sel kulit yang berkembang berlebihan penyebab terjadinya keloid.

Meski begitu, Irena menegaskan supaya orang tidak sembarangan dalam menjalani prosedur penyuntikkan kortikosteroid. "Penyuntikkan hanya boleh dilakukan oleh dokter spesialis bedah plastik, bukan perawat atau orang yang tidak terlatih," tandas dokter dari RS Dharmais ini.

Ia menegaskan hal itu karena sekarang banyak klinik-klinik kecantikan yang menawarkan layanan suntik kortikosteroid. Padahal orang yang melakukan prosedur tersebut belum tentu dokter spesialis bedah plastik.

Keloid memang tidak dialami oleh semua orang. Keloid hanya terjadi pada sebagian orang tertentu yang dikatakan memiliki "bakat" saja. Artinya keloid dipengaruhi pula oleh faktor keturunan.

Namun, lanjut Irena, tidak semua luka yang menebal adalah keloid. Untuk memastikan bekas luka adalah keloid, maka dokter bedah plastik harus menunggu hingga enam bulan setelah terjadinya luka. Penggunaan silikon gel setelah keloid mereda akan membantu menyamarkannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau