Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/08/2014, 14:24 WIB
Kontributor Health, Dhorothea

Penulis


KOMPAS.com -
Sekitar 20 tahun silam pasien-pasien penyakit jantung dan stroke adalah "oom-oom" berusia 50-an tahun. Kini mulai banyak pasien penyakit jantung berusia 30-an tahun. Hal seperti ini sudah disadari oleh para ahli di seluruh dunia.

Panduan dari American Heart Association (AHA ) untuk pencegahan primer penyakit jantung dan stroke itu juga merekomendasikan bahwa dokter harus menghitung risiko penyakit jantung sepuluh tahun ke depan pada pasien usia 40 tahun ke atas atau orang yang memiliki risiko tinggi.

Seseorang memiliki risiko tinggi sakit jantung jika dia menderita kadar kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, diabetes, kegemukan, kurang olah raga dan merokok.

“Adalah wajib untuk mencegah episode pertama serangan jantung atau jantung. Sebab serangan pertama itu sifatnya fatal atau menyebabkan kecacatan,” kata Thomas Pearson, MD, PhD yang mengetuai panel konsensus asosiasi penyakit jantung di Amerika Serikat itu.

Pencegahan penyakit itu dilakukan lewat skrining faktor risiko seperti pemeriksaan tekanan darah, indeks massa tubuh, lingkar perut, denyut nadi yang tercatat paling tidak setiap dua tahun dan profil tes kolesterol dan gula darah paling tidak setiap lima tahun mulai usia 20.

American Diabetes Association pun merekomendasikan untuk menjaga tekanan darah dan kadar kolesterol. Mereka juga merekomendasikan pemeriksaan kesehatan rutin untuk para pasien. Dengan periksa kesehatan rutin itu, dokter dan pasien sama-sama dapat mengevaluasi risiko setiap orang untuk terkena serangan jantung dan stroke serta mendapatkan informasi termutakhir untuk pencegahan penyakit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau