Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Faktor yang Memicu Risiko Osteoporosis

Kompas.com - 27/03/2010, 18:50 WIB

KOMPAS.com - Seperti telah disebutkan dalam artikel sebelumnya, SEAMEO TROPMED Regional Center for Community Nutrition, Universitas Indonesia, dan University of Otago, Selandia Baru, mendapati bahwa sebagian besar perempuan Indonesia hanya mengonsumsi 270-500 miligram kalsium setiap hari. Padahal kebutuhan kalsium harian perempuan usia 19-50 tahun adalah 1000 miligram. Tidak mengherankan bila dua dari lima perempuan Indonesia berisiko terkena osteoporosis.

Kurangnya kalsium ini diperparah dengan gaya hidup seseorang. Kurang berolahraga, kebiasaan merokok, minum kopi, alkohol, minuman berkola, serta kurang istirahat, dapat menjadi faktor risiko osteoporosis pada diri seseorang. Selain itu, ada faktor-faktor bawaan pada diri seseorang yang dapat memicu osteoporosis, yaitu genetik, suku bangsa, usia, jenis kelamin, menopause, dan tinggi badan.

Jika faktor bawaan ini sifatnya tidak dapat diubah, faktor-faktor yang berkaitan dengan gaya hidup tadi masih dapat diperbaiki. "Olahraga selama 30 menit saja, tiga kali seminggu, itu sudah membantu. Olahraga juga membantu agar kalsium dapat diserap tubuh lebih baik," papar dr Tria Rosemiarti, Medical & PR Manager PT Fonterra Brands Indonesia dalam talk show bersama Anlene One-a-Day di Cilandak Town Square, Sabtu (27/3/2010).

Olahraga yang dilakukan di udara terbuka pada pagi hari akan lebih baik. Paparan sinar matahari pagi akan membuat tubuh memproduksi vitamin D, yang juga membantu penyerapan kalsium dan regenerasi pada tulang.

"Berjemurlah 10 menit saja, antara pukul 06.00 hingga pukul 09.00. Enggak usah pakai losion, dan yang berkerudung bisa melepas kerudungnya sebentar," ujar Soraya Haque, mantan model dan pembawa acara Healthy Life di Metro TV yang turut hadir pada acara tersebut.

Karena osteoporosis merupakan silent disease, alias penyakit yang tidak menunjukkan gejala, Anda tak pernah tahu apakah kondisi tulang Anda sudah dalam tahap mengkhawatirkan. Karena itu, terapkan kebiasaan baik ini mulai dari sekarang!

 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com