Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Pertanyaan Seputar Menstruasi

Kompas.com - 08/01/2011, 23:43 WIB

KOMPAS.com — Bertahun-tahun melewati hari-hari bersama tamu bulanan bukan berarti kita mengerti segalanya tentang menstruasi. Supaya lebih mengenal lagi tentang tubuh kita, berikut adalah beberapa jawaban dari pertanyaan mengenai menstruasi yang sering menggelayut di pikiran perempuan:

1. Deras atau tidak? Mana yang normal?
Beberapa perempuan hanya butuh 3-5 hari hingga benar-benar bersih, tetapi sebagian lagi butuh sekitar 7 hari. Apa yang perlu diperhatikan adalah jumlah cairan yang keluar saat menstruasi. Umumnya, mereka yang waktu menstruasinya berkisar antara 3-7 hari mengeluarkan darah sekitar 4-12 sendok makan per hari.

Tentunya, kita tak mungkin mengukur jumlah darah yang dikeluarkan setiap kita haid. Namun, yang perlu diperhatikan adalah ketika pembalut Anda basah kuyup setiap kali Anda mengganti yang baru dalam hitungan jam pun tetap basah kuyup, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan ob/gyn. Begitu pula jika haid Anda berlangsung lebih dari 7 hari. Menstruasi yang berat dan lama biasanya terjadi karena ketidakseimbangan hormon, tetapi bisa juga berarti hal lain, seperti fibroid, endometrial, dan kehamilan ektopik (hamil di luar kandungan).

2. Mengapa darahnya menggumpal?
Darah yang menggumpal adalah hal yang normal dalam masa haid, dan sering kali keluar di masa deras. Alaminya, tubuh kita akan menciptakan antigumpalan untuk mencegah darah menstruasi dari menggumpal, khusus di hari-hari paling deras. Cairan menstrual dikeluarkan dengan cepat untuk mencegah antigumpalan berefek.

Darah yang menggumpal jarang harus diperhatikan dan dipikirkan. Namun, jika Anda melihat adanya gumpalan darah yang sangat besar, sebaiknya Anda menemui dokter untuk melihat apa ada kemungkinan lain, seperti keguguran atau fibroid.

3. Ketidaknyamanan seperti apa yang normal?
Sebagian perempuan cukup beruntung tidak pernah mengalami rasa sakit menstruasi sama sekali. Sebagian lagi merasa sakit di hari pertama saja. Kabar baiknya, kebanyakan wanita menemukan bahwa gejala-gejala sakit saat menstruasi akan berkurang di pertengahan usia 20-an atau setelah melahirkan anak pertama.

Namun, jika ketidaknyamanan akan rasa sakit dari menstruasi itu mulai mengganggu kehidupan sehari-hari Anda, mungkin Anda mengalami kondisi dismenorea. Cek ke dokter Anda, dan minta pula untuk diperiksa bagian endometriosis, penyakit pelvis meradang, dan kista ovarium atau fibroid air mani.

4. Darahnya mengapa tidak selalu merah?
Darah menstruasi akan berubah kecokelatan menjelang hari-hari terakhir. Ini terjadi akibat darah yang teroksidasi, dan ini bukan sesuatu yang harus dipusingkan.

5. Jika ada siklus yang terlewat?
Jika Anda aktif secara seksual, siklus bulanan yang terlewat bisa jadi akibat kehamilan. Namun, jika Anda tidak melakukan hubungan seksual, bisa jadi menstruasi yang terlewat adalah karena ketidakseimbangan hormonal, stres, dan diet yang berlebihan. Mintalah pendapat dokter jika jadwal menstruasi Anda amat tidak bisa diprediksi.

6. Mengapa siklusnya tidak teratur?
Siklus menstruasi yang tidak teratur biasa terjadi di 5 tahun pertama Anda mendapatkan menstruasi dan pada wanita yang perimenopausal, dan umumnya penyebab terutama adalah ketidakseimbangan hormon. Untuk remaja, siklus menstruasi lama-kelamaan akan stabil dengan sendirinya. Kadang, ketidakteraturan periode menstruasi bisa pula terjadi pada wanita di segala usia. Penyebab lainnya adalah stres, penyakit kronis, kecemasan, nutrisi kurang, atau berlebihan olahraga.

7. Jika ada flek di antara siklus menstruasi, harus cemaskah?
Bagi beberapa orang, flek di antara siklus menstruasi merupakan hal yang normal. Namun, jika Anda menggunakan alat kontrasepsi, bisa jadi flek itu adalah pertanda luka. Jika Anda masih melihat adanya flek di antara siklus menstruasi selama 3 bulan berturut-turut di saat bersamaan dengan Anda makan obat kontrasepsi, konsultasikanlah dengan dokter Anda.

8. Mengapa ada perasaan ingin buang besar saat menstruasi?
Menstruasi memengaruhi pergerakan isi perut Anda. Para periset menemukan bahwa sepertiga wanita merasakan pergerakan tidak normal selama masa menstruasi, dan banyak yang merasa tidak bisa menahan keinginan buang air besar di awal-awal siklus menstruasi. Penyebab utamanya belum diketahui, tapi diperkirakan karena fluktuasi progesteron.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau