Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Spiritualitas dan Efeknya Terhadap Penyembuhan

Kompas.com - 16/01/2012, 10:44 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Spiritualitas hendaknya tidak hanya dihubungkan dengan aspek keimanan manusia kepada Sang Pencipta saja. Spiritualitas juga sebenarnya merupakan aspek penting dari kesehatan karena memberi kontribusi sebagai obat dan  penyembuh dari segala macam penyakit.

"Spiritualitas telah menjadi bagian terpenting dari kesehatan. Bahkan spritualitas juga memiliki daya penyembuh yang sangat kuat," kata Dr. Taufiq Pasiak, Kepala Devisi Neurosains/ Neuroanatomi Departemen Anatomi-Histologi, Fakultas Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado dalam seminar Healthy Brain for Healthy Life, di MRCCC Siloam Semanggi, Sabtu, (14/1/2012), di Jakarta.

Menurut Taufiq, praktik-praktik spiritual terbukti dapat mengubah dan membentuk struktur otak manusia, di samping juga efeknya terhadap penyembuhan. Bahkan pengetahuan tentang spiritualitas kini sudah menjadi perhatian serius sejumlah dokter ahli jiwa.

Sebuah karya ilmiah dari para ahli kedokteran jiwa menegaskan bahwa spiritualitas dapat menjadi pendukung penting dalam penyembuhan pasien, tetapi juga berpeluang membuat manusia mengalami gangguan jika salah mengartikan ajaran-ajaran agama.

"Spiritulitas terbukti memiliki nila-nilai yang penting bagi peneguhan kesehatan mental. Artinya, terdapat kaitan sangat kuat antara nilai-nilai spiritualitas dan kesehatan mental," jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Prof. Dr. Suhartono Taat Putra dari Airlangga Soetomo Neuroscience Society memaparkan lima contoh manfaat yang menghubungkan antara praktik spiritualitas dengan kesehatan :

1. Sholat Malam (Tahajud)

Sholat malam ternyata dapat membuat sel-sel dalam tubuh seseorang menjadi aktif. Sebagaimana diketahui, sel yang aktif dapat menjadi alat proteksi tubuh terhadap berbagai ancaman kuman penyakit.

2. Puasa

Beberapa penelitian telah memperlihatkan hubungan yang kuat antara puasa dan peningkatan imunitas. Hal ini lantaran ketika berpuasa, produksi oksidan atau radikal bebas berkurang sementara tubuh memproduksi antioksidan. "Asalkan dijalankan dengan benar, puasa itu sebenarnya menyehatkan," katanya.

3. Ibadah haji

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau