Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah Berperan Besar Cegah Anak Merokok

Kompas.com - 28/02/2013, 15:33 WIB
Riana Afifah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tingginya angka perokok pada usia Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) sudah bukan barang baru lagi. Kebiasaan merokok ini sebenarnya ditularkan dari lingkungan anak selama ini berinteraksi baik dari rumah hingga sekolah.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, mengatakan bahwa pendidikan dan lingkungan sekolah memiliki peran yang sangat besar dalam menyebarkan pengetahuan bahwa merokok tersebut tidak baik dan merusak kesehatan. Untuk itu, sekolah harus bisa menumbuhkan kesadaran tersebut.

"Kalau di sekolah anak-anak memang jarang merokok bahkan tidak ada. Tapi di luar sekolah, itu pasti terjadi. Jadi jangan lelah untuk mengingatkan bahaya merokok ini," kata Nuh di Jakarta, Kamis (28/2/2013).

Ia menyadari bahwa merokok tersebut menjadi suatu kebiasaan lantaran zat adiktif yang terkandung di dalamnya. Namun saat masih muda, anak-anak ini akan mencoba mengerti apa yang akan dialaminya beberapa tahun mendatang jika tidak mau menghentikan kebiasaanya merokok tersebut.

"Ada yang bilang kalau tidak merokok tidak bisa mikir. Saya tidak merokok masih bisa mikir kok. Ini kan faktor kebiasaan saja. Kalau anak-anak diedukasi dengan baik maka angka ini bisa ditekan," ujar Nuh.

Berdasarakan survei yang dilakukan oleh Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti, angka perokok usia anak SMP dan SMA telah mencapai 31,3 persen dari keseluruhan. Sementara untuk wilayah Jakarta saja, jumlah anak perokok aktif mencapai 20,6 persen dari angka keseluruhan di wilayah ibu kota.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com