Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mengubah Gaya Hidup Sedentari yang Jadi Ancaman Zaman Modern

Kompas.com - 17/05/2024, 14:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Gaya hidup sedentari meningkatkan semua penyebab kematian dengan meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis.

Merujuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), macam penyakit kronis sebagai dampak negatif gaya hidup sedentari, meliputi penyakit kardiovaskular, diabetes, obesitas, kanker usus besar, tekanan darah tinggi, osteoporosis, depresi, dan kecemasan.

Namun, gaya hidup sedentari justru semakin berkembang di era modern saat ini.

Baca juga: Studi: Gaya Hidup Sedentari Sejak Kecil Bahaya untuk Jantung

Menurut WHO, 60 hingga 85 persen orang di dunia (baik dari negara maju maupun berkembang) memiliki gaya hidup sedentari.

Itu menjadikannya salah satu masalah kesehatan masyarakat yang lebih serius, tetapi belum ditangani secara memadai di zaman modern ini.

Diperkirakan hampir dua pertiga anak-anak juga sudah mulai mengikuti gaya hidup sedentari, sehingga berdampak serius pada kesehatan mereka di masa depan.

Baca juga: Apa yang Dimaksud Gaya Hidup Sedentari? Berikut Dampaknya...

Mengutip Kementerian Kesehatan RI, gaya hidup sedentari merupakan kegiatan yang terus-menerus dilakukan di luar waktu tidur, di mana aktivitas fisik sangat minim dan menghasilkan sedikit pembakaran kalori, kurang dari 1 metabolic equivalent.

Gaya hidup tidak banyak bergerak ini meliputi perilaku duduk atau berbaring sepanjang hari, di luar waktu tidur.

Misalnya, menonton TV dalam waktu lama, bermain video game, duduk berjam-jam di depan komputer/laptop, atau sering duduk di atas kendaraan.

Meski dikenal sebagai gaya hidup yang santai, kebiasaan tidak banyak bergerak ini memiliki risiko kesehatan serius. Jadi, penting untuk mulai mengubahnya sebelum dampak negatif berkembang parah.

Baca juga: 10 Dampak Gaya Hidup Sedentari yang Mengancam Manusia Modern

Bagaimana cara mengubah gaya hidup sedentari?

Lebih aktif secara fisik akan mengubah gaya hidup sedentari dan mencegah dampak negatifnya yang menjadi ancaman di zaman modern.

Tindakan pencegahan gaya hidup sedentari yang direkomendasikan WHO antara lain rutin melakukan aktivitas fisik sedang hingga 30 menit setiap hari, berhenti merokok, dan pola makan sehat.

Dikutip dari Medline Plus, jika kebanyakan waktu yang kamu miliki ada di dalam rumah, seperti ibu rumah tangga, pekerja remote, atau sedang libur semester, kamu bisa mencegah perilaku sedentari dengan hal-hal berikut:

  • Melakukan pekerjaan rumah, berkebun, menata ruangan, dan sebagainya yang melibatkan gerakan fisik. Untuk meningkatkan intensitasnya, kamu dapat mencobanya dengan kecepatan yang lebih tinggi.
  • Terus bergerak sambil menonton TV. Misalnya, sambil angkat barbel, yoga, bersepeda statis, atau menggunakan treadmill.
  • Berolahraga di rumah dengan dipandu dengan video di TV atau di internet
  • Berjalan-jalan atau bersepeda di lingkungan rumah. Mungkian akan lebih menyenangkan, jika kamu melakukannya bersama dengan anggota keluarga, teman, atau binatang peliharaan.
  • Berdiri ketika berbicara di telepon

Baca juga: 8 Tanda-tanda Gaya Hidup Sedentari Sudah Memengaruhimu

Jika kamu menghabiskan lebih banyak waktu di kantor, kamu juga bisa lebih aktif bergerak untuk mencegah gaya hidup sedentari, seperti:

  • Bangunlah dari kursi Anda dan bergeraklah setidaknya sekali dalam satu jam
  • Berdirilah ketika Anda sedang berbicara di telepon
  • Menggunakan tangga manual, bukan lift
  • Menggunakan waktu istirahat atau sebagian jam makan siang kamu untuk berjalan-jalan di sekitar gedung kantor kamu
  • Berdiri dan berjalan ke ruangan kantor rekan kerja daripada berkirim pesan elektronik
  • Berdiskusi dengan rekan kerja sambil berjalan atau berdiri daripada duduk.

Tidak ada kata terlambat untuk melakukan perubahan sekecil apa pun dalam kehidupan sehari-hari di rumah dan di tempat kerja, agar terhindar dari dampak negatif gaya hidup sedentari.

Baca juga: Apa Dampak Negatif Gaya Hidup Sedentari? Berikut Ulasannya...

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com