Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Hal yang Bisa Merusak Hati, Salah Satunya Obat Herbal

Kompas.com - 10/04/2015, 11:48 WIB

KOMPAS.com - Fungsi organ hati sebagai salah satu alat ekskresi, khususnya memecah racun dapat terganggu oleh hal-hal yang mungkin terlihat tidak memiliki hubungan langsung dengannya. Misalnya saja lima hal mengejutkan yang bisa merusak hati seperti dipaparkan WebMD berikut ini:

* Gula tambahan

Terlalu banyak gula tidak hanya buruk bagi gigi, tapi juga hati. Organ ini menggunakan satu jenis gula, yang disebut fruktosa, untuk membuat lemak. Terlalu banyak gula dapat menyebabkan penyakit hati. Bahkan, gula dinilai memiliki tingkat bahaya yang sama dengan alkohol dan obesitas.

* Suplemen herbal

Sesuatu dengan label "alami" tidak berarti aman. Salah satu contohnya adalah kava kava yang dapat meringankan gejala menopouse dan membuat kita santai. Peneliti menemukan suplemen herbal ini dapat menyebabakan hepatitis dan gagal hati. Itulah yang menyebabkan beberapa negara telah melarang atau membatasi rempah.

* Obesitas

Lemak yang berlebih pada tubuh dengan obesitas biasanya turut membangun sel di hati yang dapat menyebabkan NAFLD. Hal ini dapat menimbulkan pembengkakan hati. Seiring waktu, jaringan parut mengeras dan menggantikan jaringan sehat (dokter menyebutnya sirosis).

* Terlalu banyak vitamin A

Banyaknya sumber vitamin yang berfungsi memperbaiki penglihatan, menguatkan tulang, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh ini, baik yang alami seperti makanan atau pun buatan seperti suplemen, dapat menyebabkan kita terlalu banyak mengonsumsinya. Padahal, jika kita mengonsumsi vitamin A lebih dari 10.000 IU per hari, hati kita akan teracuni.

* Membuat tato yang tidak steril

Membuat tato atau body piercing di tempat yang tidak menjamin kebersihannya dapat menyebabkan infeksi serius yaitu hepatitis C. Virus menyebar melalui kontak dengan darah dari orang yang terinfeksi dan menyebabkan penyakit hati yang akan sulit disembuhkan seumur hidup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com