Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/10/2015, 16:00 WIB
KOMPAS.com - Hernia memang bisa dialami seorang ibu setelah melahirkan. Umumnya, hernia yang dialami adalah hernia umbilikus, yakni hernia yang terjadi akibat otot perut bagian bawah melemah.

Ketika hamil ada tekanan dari beban janin yang semakin membesar dan menekan otot-otot perut. Ditambah lagi, saat ibu mengejan ketika melahirkan membuat otot-otot perut berkontraksi.

Bila kontraksi mengakibatkan regangan yang terlalu kuat bisa merusak pembungkus otot (fascia). Otot-otot ini merupakan lapisan yang sangat penting untuk melindungi organ dalam perut. Jika kekuatannya terganggu, ibu bisa mengalami hernia.

Hernia bisa terjadi, baik pada yang melahirkan normal mau pun sesar. Apalagi jika ibu sudah berulang kali melahirkan, karena otot-otot perutnya semakin rentan terganggu.

Begitu pula ibu yang melahirkan sesar, otot perut dibelah saat operasi untuk mengeluarkan bayi. Jika penyembuhan luka operasi kurang baik, terutama pada lapisan pembungkus otot, kemungkinan besar bisa terjadi hernia. Risikonya pun lebih besar jika operasi sesar lebih dari satu kali.

Atasi dengan operasi

Biasanya, hernia pascapersalinan diatasi dengan tindakan operasi untuk memperbaiki kerusakan jaringan. Jika dibiarkan, organ yang masuk ke dalam hernia dan "terjepit" akan rusak. Hal ini berbahaya karena organ tersebut tidak mendapat aliran darah, sementara di dalam aliran darah terkandung oksigen dan nutrisi untuk jaringan organ tersebut. Akibatnya, organ tersebut bisa rusak, bahkan bisa mengakibatkan kematian jaringan organ.

Operasi bisa dengan mengembalikan bagian yang terjepit (usus) ke tempat semula, kemudian menjahit (menutup) otot perut yang terbuka atau memotong usus yang terjepit, lalu menutup otot yang terbuka.

Sebelum operasi, ibu harus melakukan persiapan, seperti: cek laboratorium dan puasa. Untuk meringankan keluhan nyeri selama menunggu tiba waktu operasi, biasanya ibu akan diberikan obat antinyeri.

Setelah hernai berhasil diatasi, sebaiknya pasien menghindari/mengurangi kegiatan yang butuh mengejan atau melibatkan kerja keras otot-otot perut. Misalnya, mendorong, mengangkat beban berat, dan lainnya.

Hindari pula sembelit dengan cara mengonsumsi cairan cukup, makanan berserat, dan beraktivitas seperti biasa. (Nakita/Ifran Hasuki)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com