Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/11/2015, 17:11 WIB
Lily Turangan

Penulis

Sumber LiveStrong

KOMPAS.com - Virus flu 'beterbangan di udara' siap mencari sasaran siapa yang daya tahan tubuhnya paling lemah. Cara paling bijak menghindarinya adalah menjauhi tempat atau orang yang berpotensi menjadi sumber penularan penyakit.

Bagaimana dengan pusat kebugaran, haruskah Anda jauhi juga? Mungkinkah salah satu atau lebih peralatan olahraga di gym mengandung bakteri dari percikkan bersin anggota klub  yang sedang sakit? 

Lingkungan kita ini seperti hutan belantara yang berisi jamur, bakteri dan virus dan parasit. Para penyerang ini, paling suka menyerang sistem pernapasan atas dan membuat orang terkena flu.

Kabar baiknya, tubuh kita memiliki sistem pertahanan. Sel-sel kekebalan yang berasal dari sumsum tulang dan kelenjar timus bekerja melalui kelenjar getah bening, limpa dan lendir membran melawan kuman yang masuk ke mulut, usus, paru-paru dan saluran kemih.

 

Jadi, bolehkah atau bahkan harus berolahraga saat sedang sakit?

Mungkin, Anda lebih tergoda untuk menghindari latihan di pusat kebugaran, lebih memilih terkapar di sofa sambil bermain ponsel.

Tapi, kecuali Anda benar-benar tidak berdaya, Dr. John Berardi, Ph.D., CSCS., menganjurkan Anda untuk tetap bergerak dengan intensitas rendah.

John Berardi adalah pendiri Precise Nutrition, pakar fisiologo olahraga dan nutrisi biokimia dari University of Western Ontario. Ketika berlatih di hari-hari pertama sakit, Anda harus berhati-hati dengan kardio.

Anda harus memahami perbedaan antara bergerak secara fisik dengan berlatih atau berolahraga. Berolahraga yang dimaksud di sini adalah gerak fisik yang terprogam dan Anda menjadi bernapas berat serta berkeringat, dan otot-otot Anda sengaja dibuat stres lalu bertumbuh dengan baik karenanya.

“Ketika sedang sehat, tubuh kita akan dengan mudah beradaptasi dengan stres itu. Adaptasi inilah yang membuat kita bugar dan sehat dari waktu ke waktu. Tapi ketika sedang sakit, stres karena latihan, akan sulit diadapastai oleh tubuh kita,” ungkap Berardi.

Meski demikian, itu bukan berarti Anda harus membiarkan diri Anda terkapar tidak berdaya. Berardi menyarakankan Anda tetap bergerak walau sedang menderita flu.

Bergerak yang dimaksud Berardi adalah bergerak seperti sehari-hari Anda bergerak, aktif secara fisik atau latihan intensitas rendah seperti berjalan, berseped santai, berkebun, Tai Chi, jogging, berenang, Qi gong, dan Yoga.

Aktivitas-aktivitas ini tidak cukup kuat untuk memberi stres pada tubuh dan mengorbankan sistem imun. Tapi, cukup kuat untuk  meningkatkan kemampuan tubuh melawan penyakit.

Penelitian menunjukkan, latihan yang teratur dapat merangsang kekebalan bawaan Anda, sementara satu sesi latihan moderat dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh adaptif  Anda.

Jadi, selama tubuh Anda mampu, tetaplah bergerak dan beraktivitas meski Anda sedang pilek dan bersin-bersin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com