Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Sekali Berselingkuh akan Terus Berselingkuh?

Kompas.com - 12/06/2016, 20:13 WIB
Lily Turangan

Penulis

Sumber Menshealth

KOMPAS.com - Anda memiliki alasan yang baik untuk mencurigai seseorang yang telah menipu Anda di masa lalu, demikian menurut sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Archives of Sexual Behavior.

Para peneliti mensurvei orang-orang yang memiliki hubungan jangka panjang tentang sejarah perselingkuhan mereka.

Di antara orang-orang yang tidak setia di hubungan terdahulu, 30 persennya menyelingkuhi pasangan mereka saat ini. Bandingkan dengan hanya 13 persen dari mereka yang tidak pernah berselingkuh dengan mitra sebelumnya.

Pola ini berlaku untuk laki-laki dan perempuan, dan didukung oleh penelitian sebelumnya.

Para peneliti menyebut, kecenderungan ini sebagai "efek ambang batas."

Setelah Anda berselingkuh, melakukan perselingkuhan lagi bisa nampak seperti bukan masalah besar, kata penulis studi Frank Dattilio, Ph.D., seorang psikolog klinis di Allentown, Pa.

Tapi, itu tidak berarti bahwa kita tidak bisa mengubah cara pandang mereka. Ingat, 70 persen dari mereka yang pernah tersesat di masa lalu, pada akhirnya bisa menjadi pasangan yang setia dalam hubungan mereka saat ini.

Jadi, bagaimana Anda tahu apakah mantan peselingkuh dapat dipercaya?

Berbicara dengan pasangan Anda tentang perselingkuhan dan melihat bagaimana dia bereaksi, kata Dattilio.

Jika pasangan Anda menganggapnya remeh dan bertindak seperti Anda tidak punya hak untuk khawatir tentang hal itu, mungkin artinya Anda memiliki alasan untuk khawatir, katanya. Itu pertanda bahwa pasangan Anda tidak benar-benar menghargai kesetiaan.

Tetapi, jika pasangan Anda mengakui bahwa dia pernah selingkuh di masa lalu (jika dia pernah melakukannya) dan mengakui bahwa itu adalah kesalahan besar, dan tampaknya benar-benar sedih tentang hal itu maka Anda tahu bahwa dia serius menganghap berselingkuh adalah dosa besar, seperti juga anggapan Anda, kata Dattilio. Dan Anda memiliki alasan untuk memercayainya lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com