Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Leptospirosis Mengancam saat Banjir, Begini Cara Mencegahnya

Kompas.com - 02/01/2020, 15:33 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Sumber CDC,

KOMPAS.com - Banjir yang melanda sejumlah wilayah Jabodetabek sejak Rabu (1/1/2020) berpotensi menyebarkan berbagai penyakit, salah satunya leptospirosis atau kencing tikus.

Selain wilayah yang terdampak banjir, leptospira merupakan penyakit yang umum ditemukan di area dengan pemukiman kumuh, atau daerah dengan saluran air dan sanitasi yang kurang baik. 

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri berbentuk spiral yang disebut Leptospira interrogans.

Bakteri ini biasanya terdapat di dalam air kencing, darah atau jaringan hewan pengerat dan bisa ditularkan kepada manusia lewat kontak langsung dengan hewan-hewan yang terinfeksi.

Selain itu, kita bisa terinfeksi bakteri ini ketika menyentuh tanah atau air, tanah basah, atau tanaman yang terkontaminasi oleh urin binatang yang terinfeksi.

Baca juga: Waspada Penyakit Leptospirosis Saat Memasuki Musim Hujan

Lalu, bagaimana mencegah penularan penyakit ini?

Penyakit ini bisa menginfeksi hewan dan menularkannya kepada manusia. Jadi, ada dua cara untuk mencegah penyebaran penyakit ini, yaitu dengan pencegahan melalui binatang dan manusia.

Tanpa pengobatan atau penanganan yang cepat, penyakit ini dapat menyebabkan munculnya masalah-masalah kesehatan lainnya. Beberapa di antaranya adalah penyakit ginjal, meningitis (peradangan otak), gagal hati, gangguan pernapasan, serta kematian.

Baca juga: Kasus Tersengat Listrik Banjir Jakarta, Ketahui Cara Pertolongan Pertama

Melansir laman Centers for Disease, berikut mencegah leptospirosis pada hewan:

Hewan peliharaan juga bisa terinfeksi bakteri penyebab leptospirosis dan menularkannya kepada manusia.

Oleh karena itu, kita juga harus memastikan bahwa hewan yang kita pelihara telah mendapatkan vaksin leptospirosis secara utuh.

Ada banyak jenis bakteri penyebab leptospirosis. Sayangnya, tidak semua vaksin bisa memberikan kekebalan penuh terhadap semua jenis bakteri pembawa leptospirosis tersebut.

Jadi, hewan peliharaan kita masih bisa terinfeksi jenis leptospira yang berbeda meskipun telah mendapatkan vaksin.

Kita juga harus berkonsultasi dengan dokter hewan jika mencurigai hewan peliharaan kita telah terpapar bakteri tersebut.

Baca juga: Banjir Rendam Jakarta, Ini Tips Aman Bersihkan Rumah Bebas Penyakit

Setelah memastikan hewan peliharaan kita tidak terinfeksi virus Leptospira interrogans, kita juga harus melindungi diri kita. Berikut tips melindungi diri dari risiko lepsospirosis:

  • Jangan memegang atau bersentuhan dengan urin, darah, atau jaringan dari hewan peliharaan yang terinfeksi sebelum menerima perawatan yang tepat.
  • Jika perlu melakukan kontak dengan jaringan hewan atau air seni, kenakan pakaian pelindung, seperti sarung tangan dan sepatu bot.
  • Selalu cuci tangan setelah memegang hewan peliharaan atau usai membersihkan kotorannya.
  • Jika membersihkan permukaan yang mungkin terkontaminasi atau mengeluarkan air seni dari hewan peliharaan yang terinfeksi, gunakan larutan pembersih antibakteri atau campuran larutan pemutih dan air dengan perbandingan 1: 10.
  • Jangan berenang atau mengarungi air yang mungkin terkontaminasi dengan urin hewan, atau menghilangkan kontak dengan hewan yang berpotensi terinfeksi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau