Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitos atau Fakta, Tidur Pakai Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

Kompas.com - 29/01/2020, 19:31 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com - Menyalakan kipas angin saat tidur bisa jadi adalah solusi terbaik untuk mengatasi rasa gerah ketika cuaca sedang panas-panasnya.

Namun di Indonesia, banyak orang menganggap sering terpapar kipas angin dapat menyebabkan penyakit paru-paru basah.

Padahal dari sudut pandang medis, pandangan tersebut tidaklah benar.

Baca juga: 3 Penyakit Ini Mengintai Jika Anda Tidak Pakai Jaket Saat Berkendara

dr. Dien Kalbu Ady dari RS PKU Muhammadiyah Surakarta, menerangkan hingga saat ini belum ada penelitian medis yang membuktikan bahwa penggunaan kipas angin bisa menyebabkan penyakit paru-paru basah.

"Terkena kipas angin bukan termasuk penyebab penyakit paru-paru basah," kata Dien saat berbincang dengan Kompas.com, Rabu (29/1/2020).

Dien menerangkan penyakit paru-paru basah paling sering disebabkan oleh proses infeksi di paru-paru, contohnya tuberkulosis (TB).

Baca juga: Bloomberg: Orang-orang Kaya Indonesia Pindahkan Ratusan Juta Dollar AS ke Luar Negeri

Penyebab paru-paru basah sebenarnya

Dien menerangkan paru-paru basah atau efusi pleura adalah kondisi di mana terjadi penumpukan cairan di antara dua lapisan pleura.

Pleura sendiri adalah membran yang memisahkan paru-paru dengan dinding dada bagian dalam.

Cairan yang diproduksi pleura sebenarnya berfungsi sebagai pelumas untuk membantu kelancaran pergerakan paru-paru ketika bernapas.

Namun ketika cairan itu berlebihan dan menumpuk, maka bisa menimbulkan gejala-gejala tertentu.

Selain TB, menurut Dien, paru-paru basah juga bisa terjadi karena efek dari penyakit ginjal dan gangguan pada fungsi jantung.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Tidur di Lantai Sebabkan Paru-paru Basah?

Gejala paru-paru basah

Dien menerangkan apabila penumpukan cairan di paru-paru masih tergolong ringan, biasanya penderita tidak akan merasakan gejala apa pun.

Gejala kerap kali baru terasa jika efusi pleura sudah memasuki level menengah hingga parah atau terjadi peradangan.

Berikut beberapa gejala yang mungkin muncul ketika seseorang menderita penyakit paru-paru basah:

Baca juga: Rencana Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia, Muhammadiyah: Hanya Hitungan Bulan, Harus Dikembalikan Lagi

  • Nyeri dada saat menarik dan membuang napas
  • Batuk
  • Demam
  • Sesak napas

Sebabkan penyakit ringan

Meski tak menimbulkan paru-paru basah, Dien tetap mengimbau kepada siapa saja untuk tidak terlalu sering terpapar kipas angin.

Pasalnya, hal itu bisa memicu datangnya penyakit, meski tarafnya tergolong ringan.

Dia menerangkan terlalu sering atau lama terpapar kipas angin dapat menyebabkan kedinginan sehingga sistem imun bisa turun.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Sering Minum Es Bisa Bikin Gemuk?

Dalam kondisi imun lemah, seseorang otomatis lebih rentan mengalami sakit akibat masuknya virus atau bakteri.

"Bisa mengalami gejala masuk angin atau terkena virus yang sifatnya ringan," jelas dia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau