Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Hipertensi Bisa Sebabkan Kematian?

Kompas.com - 01/02/2020, 12:01 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah penyebab utama kematian dini di seluruh dunia.

Hipertensi didiagnosis jika pembacaan terhadap tekanan darah sistolik mencapai lebih dari sama dengan 140 mmHg dan atau pembacaan tekanan darah diastolik adalah lebih dari sama dengan 90 mmHg.

Angka pertama (sistolik) mewakili tekanan dalam pembuluh darah ketika jantung berkontraksi atau berdetak. Sedangkan angka kedua (diastolik) mewakili tekanan di dalam pembuluh darah ketika jantung beristirahat di antara detak jantung.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Sering Marah Bikin Darah Tinggi?

WHO memperkirakan 1,13 miliar orang di seluruh dunia menderita hipertensi. Sementara sebagian besar atau dua per tiga penderita gangguan kesehatan ini berada di negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Pada 2015, 1 dari 4 pria dan 1 dari 5 wanita menderita hipertensi. Sementara hanya kurang dari 1 dari 5 orang dengan hipertensi memiliki masalah terkendali.

Alasan hipertensi bisa sebabkan kematian

WHO membeberakan hipertensi adalah kondisi medis serius yang secara signifikan dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit jantung, otak, dan termasuk ginjal.

Berikuit ini sejumlah komplikasi penyakit yang dapat muncul akibat hipertensi:

  1. Nyeri dada atau sering disebut angina
  2. Serangan jantung yang terjadi ketika suplai darah ke jantung tersumbat dan sel-sel otot jantung mati karena kekurangan oksigen. Semakin lama aliran darah tersumbat, maka kian besar juga kemungkinan kerusakan pada jantung
  3. Gagal jantung yang terjadi ketika jantung tidak dapat memompa cukup darah dan oksigen ke organ tubuh vital lainnya
  4. Detak jantung tidak teratur yang dapat menyebabkan kematian mendadak
  5. Hipertensi juga dapat meledak atau menyumbat arteri yang memasok darah dan oksigen ke otak, menyebabkan stroke
  6. Hipertensi dapat menyebabkan kerusakan ginjal, yang menyebabkan gagal ginjal

WHO mencatat wilayah Afrika memiliki prevalensi hipertensi tertinggi, yakni mencapai angka 27 persen. Sedangkan wilayah Amerika memiliki prevalensi hipertensi terendah, yakni hanya 18 persen.

Tinjauan tren saat ini menunjukkan bahwa jumlah orang dewasa dengan hipertensi meningkat dari 594 juta pada tahun 1975 menjadi 1,13 miliar pada tahun 2015.

Peningkatan prevelensi tersebut terlihat terutama di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan faktor risiko hipertensi pada populasi tersebut.

Baca juga: Waspada, Ahli Sebut Wanita Rentan Idap Penyakit Darah Tinggi

Berdasarkan Mayo Clinic, hipertensi memang dapat memicu penyakit berbahaya yang dapat mengancam jiwa.

Berikut beberapa penyakit komplikasi hipertensi yang patut diwaspadai:

1. Gangguan jantung

Hipertensi dapat memicu komplikasi kesehatan pada jantung. Organ vital ini bertugas memompa darah ke seluruh bagian tubuh.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau