Jika tekanan darah tidak terkendali dan terlalu tinggi, kondisi tersebut dapat merusak fungsi jantung dan menimbulkan beberapa komplikasi hipertensi, seperti:
2. Stroke
Stroke bisa terjadi karena aliran darah kaya oksigen menuju sebagian area otak mengalami gangguan.
Misalnya, karena ada sumbatan atau ada pembuluh darah yang pecah.
Penyumbatan ini kerap kali terjadi karena adanya aterosklerosis dalam pembuluh darah.
Pada orang yang punya hipertensi, stroke mungkin terjadi ketika tekanan darah terlalu tinggi sehingga pembuluh darah di salah satu area otak pecah.
Gejala stroke bisa meliputi kelumpuhan atau mati rasa di sejumlah bagian tubuh, mulai dari wajah, tangan, dan kaki, mulut, hingga mata.
3. Masalah ginjal
Ginjal memiliki fungsi membuang sisa makanan dan cairan berlebih dari tubuh.
Proses ini sangat bergantung pada pembuluh darah yang sehat.
Maka dari itu, jika seseorang menderita tekanan darah tinggi, risikonya bisa merusak pembuluh darah yang mengarah dan berasal dari ginjal.
Kondisi ini dapat memicu terjadinya komplikasi hipertensi berupa nefropati atau sekumpulan penyakit yang menyerang ginjal, antara lain:
Ada banyak faktor risiko yang bisa menyababkan seseorang mengidap hipertensi.
WHO mengklafisikasikan faktor risiko hipertensi menjadi dua jenis, yakni yang dapat dimodifikasi dan yang tidak dapat dimodifikasi.
Baca juga: 5 Cara Menurunkan Tekanan Darah Tinggi pada Ibu Hamil
Beberapa penyebab hipertensi yang dapat dimodifikasi, antara lain:
Sedangkan faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi, di antaranya: