Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Sebut Ubah Warna Kulit Jadi Putih Bisa Picu Kanker Kulit

Kompas.com - 11/02/2020, 16:31 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com - Banyak pria dan wanita di Indonesia berlomba-lomba mengubah warna kulit mereka yang tadinya sawo matang menjadi putih.

Hal itu tidak lain dilakukan dengan motif ingin memperbaiki penampilan. 

Mereka merasa lebih senang dan bangga ketika memiliki kulit yang putih dan bersinar.

Baca juga: Waspada, Paparan Sinar UV dari Matahari Bisa Picu Kanker Kulit

Padahal jika dilihat dari sudut pandang medis, mengubah warna kulit dari sawo matang menjadi putih tak sepenuhnya baik.

Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin RSUD Dr. Moewardi, Dr. dr. Prasetyadi Mawardi, Sp.KK (K), menerangkan selain berdasarkan kadar minyak, kulit bisa juga dikategorikan berdasarkan warna dan reaksinya terhadap matahari.

Dia menceritakan, pada tahun 1975, seorang pakar dermatolog, Thomas B. Fitzpatrick menciptakan Fitzpatrick Skin Scale. 

Fitzpatrick membagi warna kulit wajah menjadi 6 tipe, yakni tipe 1 sampai tipe 6.

Menurut Pars, kulit orang Indonesia yang sawo matang termasuk tipe Fitzpatrick 3-4.

Kemampuan proteksi UV

Pras mengatakan warna kulit sawo matang sebenarnya memiliki kemampuan proteksi ultraviolet (UV) lebih baik daripada tipe Fitzpatrick 1-2 yang berwarna putih atau kuning.

Hal itu dikarenakan kandungan melanosit yang memproduksi pigmen kulit pada kulit sawo matang tersedia cukup banyak sehingga mampu secara biologi menyerap paparan sinar UV.

"Terdapat persepsi yang keliru, di mana banyak wanita maupun pria di Indonesia nyatanya lebih senang kalau kulitnya menjadi putih," jelas Pras saat diwawancara Kompas.com, Selasa (11/2/2020).

 

Menurut dia, persepsi tersebut perlu diluruskan. Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo itu menegaskan, semakin dibuat putih kulit yang sawo matang, maka kemampuan sel melanosit dalam memproteksi UV kian berkurang.

Baca juga: Jangan Asal Pilih Sunscreen, Ini Rekomendasi Dokter Spesialis Kulit

"Padahal kulit putih pada tipe Fitzpatrick 3-4 dihasilkan dari upaya menghambat terjadinya pigmentasi kulit sawomatang," kata Pras.

Bahaya kanker

Dia membeberkan, karena kemampuan pertahanan makin rendah, kulit yang dibuah putih menjadi lebih sensitif dan mudah mengalami kerusakan.

"Dampak buruknya kulit menjadi mudah mengalami kerusakan," ujar dia.

Bahkan, Pras menyampaikan, bukan tidak mungkin tindakan mengubah warna kulit yang tadinya sawo matang menjadi putih berisiko memicu terjadinya kanker kulit.

Baca juga: Waspada Kutil Kelamin (1): Gejalanya Kerap Tak Disadari

"Risiko jangka panjang adalah kemungkinan terjadinya kanker kulit apabila kemampuan pertahanan kulit melemah dan pemakaian tabir surya tidak optimal," terang Pras.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau