KOMPAS.com - Paparan radiasi sinar ultraviolet (UV) yang dipancarkan oleh matahari bagaikan dua sisi mata uang.
Di mana, satu sisi sinar UV memiliki efek yang menguntungkan bagi kesehatan, namun di sisi lain dapat merugikan terutama pada kulit.
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin RSUD Dr. Moewardi Surakarta, Dr. dr. Prasetyadi Mawardi, Sp.KK(K), FINSDV, FAADV, menerangkan pesatnya kemajuan teknologi di bidang kedokteran menunjukkan bahwa sinar UV terbukti berkontribusi signifikan terhadap timbulnya sejumlah masalah.
Beberapa di antaranya yakni:
Dokter yang akrab disapa Pras itu menjelaskan efek paparan sinar UV ini dapat timbul secara tiba-tiba, sementara, atau berkembang dalam waktu yang lama hingga menahun.
Baca juga: Pengobatan Kanker Payudara Tanpa Kemoterapi, Bisakah?
Hal tersebut tergantung dengan kuatnya paparan sinar UV dan kondisi masing-masing individu.
Pras mengungkapkan risiko kesehatan itu kini rawan terjadi pada kalangan muda yang gemar menjajal tanning.
Tanning dapat diartikan sebagai upaya mengubah atau meratakan warna kulit dengan paparan sinar UV yang disengaja.
Staf Pengajar FK Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo itu berpendapat praktik tanning kini telah menjadi tren atau jamak dilakukan oleh masyarakat terutama anak muda berkulit putih terang.
Mereka bahkan tidak ragu menggunakan sinar UV buatan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.