KOMPAS.com - Bulu kemaluan berfungsi untuk melindungi kulit sensitif dan area sekitar alat kelamin.
Melansir Healthline, manfaat bulu kemaluan berguna untuk menunjang kebersihan vagina dan penis.
Rambut yang dianggap berantakan ini bisa menjebak kotoran dan bakteri masuk ke lubang vagina atau penis.
Baca juga: Jerawat di Kemaluan Wanita: Gejala, Penyebab, Cara Mengatasi
Banyak orang merasa lebih bersih dan risih sehingga memilih mencukur bulu kemaluan.
Padahal, bulu kemaluan dirancang dengan berbagai manfaat kesehatan. Bulu kemaluan bisa melindungi area privat dari infeksi saat ada gesekan.
Bulu kemaluan juga dapat membantu menghilangkan keringat dari tubuh untuk membantu proses penguapan jadi lebih cepat.
Karena membantu proses penguapan, bulu kemaluan dapat mendinginkan area miss v dan penis serta membantu mencegah keringat bercucuran saat kita berolahraga.
Dengan fungsinya tersebut, perlukah kita mencukur bulu kemaluan?
Baca juga: Jerawat di Kemaluan Pria, Apakah Bahaya?
Melansir Health, terdapat sejumlah riset mengenai mencukur bulu kemaluan dari segi kesehatan.
Studi yang melibatkan 7.500 pria dan wanita menunjukkan, semakin banyak bulu di kemaluan semakin baik.
Ahli meneliti kebiasaan mereka merawat bulu kemaluan dengan mencukur, waxing, laser hair removal, dll.
Hasilnya, para pakar menemukan orang yang terbiasa melakukan perawatan bulu kemaluan cenderung berisiko mengalami infeksi menular seksual.
Baca juga: Cara Mencukur Bulu Kemaluan yang Baik dan Sehat
Profesor obgyn klinis dari Yale School of Medicine, Mary Jane Minkin, MD menyampaikan, hingga kini belum ada riset penunjang mencukur bulu kemaluan atau merawat bulu kemaluan lebih sehat ketimbang membiarkannya.
"Tidak banyak studi mengenai ini. Tapi simpulan sementara, bulu kemaluan berguna untuk melindungi alat kelamin Anda," jelas Dokter Minkin.
Namun, membiarkan bulu kemaluan tumbuh tebal dan liar tanpa menjaga kebersihan juga rentan terkena kutu atau jerawat.