Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menyimpan, Mencairkan, dan Menghangatkan ASI dengan Benar

Kompas.com - 08/08/2020, 07:37 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Ibu menyusui yang ingin memberikan asupan terbaik bagi buah hatinya tak selalu harus dengan menyusui secara langsung.

Orangtua juga bisa memberikan air susu ibu (ASI) perah yang disiapkan dan disimpan dengan cara yang benar.

Berikut panduan persiapan, cara menyimpan ASI yang benar, sampai cara menghangatkan ASI agar buah hati tetap mendapatkan asupan terbaik dan sehat untuk tumbuh kembangnya.

Baca juga: Kenali Tanda ASI Basi

Persiapan sebelum memerah ASI

Sebelum memerah ASI, pastikan ibu menyusui membersihkan tangan dengan sabun dan air mengalir.

Jika tidak ada air, gunakan pembersih tangan berbasis alkohol dengan kadar minimal 60 persen.

Para ibu menyusui bisa memerah ASI secara manual dengan tangan atau dengan pompa manual dan elektrik.

Jika menggunakan pompa, pastikan pompa sampai selang untuk memerah ASI dalam kondisi bersih dan steril. Hindari menggunakan selang yang sudah berjamur.

Jika menggunakan pompa elektrik, pastikan untuk membersihkan alat sampai ke kenop, sakelar daya, dan meja untuk menaruh pompa ASI dengan cairan disinfektan antikuman.

Untuk wadah penampungan ASI, gunakan wadah yang bisa ditutup, berbahan kaca, atau plastik yang bebas bahan kimia bisphenol A (BPA).

Jangan menyimpan ASI dalam botol bekas atau kantong plastik rumah tangga biasa.

Baca juga: ASI Perah Bisa Bertahan Berapa Jam di Suhu Ruang?

Ketahanan ASI perah

ASI yang baru diperah memiliki ketahanan yang berbeda-beda, tergantung metode penyimpanannya.

  • ASI bertahan empat jam di suhu ruangan
  • ASI bertahan empat hari di lemari es
  • ASI bertahan enam sampai 12 bulan di freezer

Untuk menandai ketahanan ASI, selepas memerah pastikan ibu menyusui memberikan label di setiap kemasan atau wadah ASI perah.

Setelah ASI diperah, pastikan ibu menyusui memasukkannya ke dalam wadah dan menutup dengan rapat untuk mencegah kontaminasi bakteri.

Baca juga: Warna ASI: Perubahan dan Artinya

Cara menyimpan ASI yang benar

Ilustrasi ASIShutterstock.com Ilustrasi ASI
Terdapat beberapa cara menyimpan ASI yang benar agar bisa tetap aman digunakan sesuai ketahanan yang direkomendasikan, antara lain:

  1. Simpan ASI di bagian lemari pendingin yang suhunya stabil. Cara menyimpan ASI di kulkas, pilih area belakang. Jangan simpan ASI di dekat pintu lemari es atau freezer.
  2. Jika orangtua tidak berniat menggunakan ASI yang baru diperah dalam empat hari, baiknya segera bekukan ASI. Hal ini bisa membantu melindungi kualitas ASI.
  3. Bekukan ASI dalam porsi kecil, sesuai kebutuhan bayi. Tujuannya agar ASI perah tidak terbuang percuma.
  4. Saat membekukan ASI, jangan isi wadah sampai penuh. Sisakan setidaknya 1 inchi dari permukaan tempat penyimpanan, karena volume ASI akan mengembang saat membeku.
  5. Saat listrik padam atau di perjalanan, simpan ASI perah di cooler bag berinsulasi yang dilengkapi dengan es beku. Dengan demikian, ASI perah bisa awet sampai 24 jam.

Baca juga: 8 Makanan Penambah Produksi ASI secara Alami

Cara mencairkan ASI yang aman

Semakin lama disimpan, kualitas ASI bisa menurun. Untuk itu, selalu cairkan ASI perah yang paling lama disimpan terlebih dahulu.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau