Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menyimpan, Mencairkan, dan Menghangatkan ASI dengan Benar

Kompas.com - 08/08/2020, 07:37 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

Ingat rumus ASI yang pertama disimpan adalah ASI yang pertama dicairkan.

Ada beberapa cara mencairkan ASI yang aman, yakni:

  • Turunkan ASI perah dari freezer ke lemari pendingin biasa semalaman.
  • Masukkan wadah ASI perah ke dalam penampungan air hangat.
  • Guyur wadah ASI perah di bawah air hangat yang mengalir
  • Jangan pernah mencairkan ASI perah beku atau menghangatkan ASI perah di microwave. Microwave rentan merusak nutrisi ASI.

Berikan ASI perah beku yang sudah dicairkan di lemari es kepada bayi dalam rentang waktu 24 jam (sejak ASI tidak membeku atau cair sepenuhnya, bukan saat ASI diturunkan dari freezer).

Setelah ASI keluar dari lemari es atau berada di suhu ruang, ASI harus diminum dalam waktu dua jam.

Ingat, hindari membekukan kembali ASI yang sudah dicairkan karena rentan kontaminasi bakteri.

Baca juga: Bagaimana Nasib ASI Perah saat Listrik Padam?

Menghangatkan ASI perah

Sebenarnya ASI perah tidak perlu dihangatkan. Namun, Jika Anda menghendaki ASI dihangatkan, berikut beberapa kiatnya:

  • Jaga agar wadah ASI perah tetap tertutup.
  • Hangatkan ASI perah dengan cara menempatkan wadah ASI perah ke wadah terpisah berupa panci berisi air hangat, atur waktu selama beberapa menit.
  • Jangan memanaskan ASI perah langsung di atas kompor atau di microwave karena nutrisi ASI bisa rusak.

Setelah ASI perah hangat, uji suhu ASI dengan menuangkannya beberapa tetes ke tangan. Berikan ASI kepada bayi saat suhunya hangat, bukan panas.

Pastikan juga untuk mengaduk ASI agar lemak yang terpisah kembali tercampur rata.

Jika susu dari ASI perah yang diminum bayi tidak habis, sisa ASI di dalam botol masih bisa digunakan dalam waktu dua jam. Jika lewat dari masa itu, sisa ASI harus dibuang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com