Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/11/2020, 14:03 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Bronkitis adalah kondisi ketika bronkiolus, saluran pembawa udara di paru-paru meradang dan mengeluarkan terlalu banyak lendir.

Jika tidak mendapatkan perawatan yang tepat, bronkitis bisa menyebabkan komplikasi berbahaya.

Merangkum Mayo Clinic, secara umum bronkitis dapat dibagi menjadi dua jenis, yakni bronkitis akut dan bronkitis kronis.

Baca juga: Kapan Harus ke Dokter Ketika Batuk?

Bronkitis akut lebih umum terjadi ketimbang bronkitis kronis.

Bonkitis akut sering kali berkembang dari flu atau infeksi saluran pernapasan lainnya.

Bronkitis jenis ini biasanya membaik dalam waktu seminggu hingga 10 hari tanpa efek yang bertahan lama, meskipun keluhan batuk bisa berlangsung selama berminggu-minggu (kebanyakan sekitar 3 minggu).

Namun, jika Anda mengalami serangan bronkitis berulang, Anda mungkin menderita bronkitis kronis yang memerlukan perhatian medis.

Pasalnya, bronkitis kronis dapat menyebabkan obstruksi aliran udara dan kemudian dikelompokkan dalam istilah penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).

Satu definisi menyatakan bahwa seseorang menderita bronkitis kronis jika mengalami batuk produktif dahak setiap hari selama minimal 3 bulan dalam setahun, dengan serangan berulang selama dua tahun berturut-turut.

Bronkitis jenis ini sering kali disebabkan oleh aktivitas merokok.

Baca juga: 5 Bahaya Nikotin dalam Rokok Elektrik

Gejala bronkitis

Merangkum Medical News Today, pada dasarnya baik bronkitis akut maupun bronkitis kronis dapat menimbulkan gejala pernapasan yang meliputi:

  1. Batuk terus-menerus yang bisa menghasilkan lendir
  2. Mengi
  3. Demam rendah dan menggigil
  4. Perasaan sesak di dada
  5. Sakit tenggorokan
  6. Pegal-pegal
  7. Sesak napas
  8. Sakit kepala
  9. Hidung dan sinus tersumbat

Baca juga: 5 Penyebab PPOK pada Orang Bukan Perokok

Seseorang dengan bronkitis mungkin mengalami batuk yang berlangsung selama beberapa minggu atau bahkan beberapa bulan hingga saluran bronkial atau bronkiolus benar-benar sembuh.

Namun, perlu diingat bahwa bronkitis bukanlah satu-satunya kondisi yang dapat menyebabkan batuk.

Batuk yang tidak kunjung sembuh mungkin juga bisa menjadi tanda penyakit asma, pneumonia, atau banyak kondisi lainnya.

Meski demikian, semua kondisi itu kiranya perlu penanganan medis.

Oleh sebab itu, siapapun dengan batuk terus-menerus lebih dari 3 minggu akan lebih baik jika segera menemui dokter untuk dilakukan diagnosis.

Sama sepeti pada penyakit lainnya, deteksi dan penanganan dini penyakit bronkitis berperan penting dalam mendukung keberhasilan pengobatannya.

Seseorang juga penting untuk segera mencari dokter jika mengalami gejala batuk sebagai berikut:

  • Sampai membuat sulit tidur 
  • Disertai demam lebih tinggi dari 100,4 F (38 C)
  • Menghasilkan lendir yang berubah warna
  • Menghasilkan darah
  • Berhubungan dengan mengi atau sesak napas

Baca juga: 9 Gejala Awal Kanker Paru-paru yang Harus Diwaspadai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau