Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/11/2020, 08:04 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com - Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejumlah penyakit yang menyerang paru-paru untuk jangka panjang.

Penyakit ini menghalangi aliran udara dari dalam paru-paru, sehingga pengidapnya akan mengalami kesulitan dalam bernapas.

PPOK pada umumnya merupakan kombinasi dari dua penyakit pernapasan, yakni bronkitis kronis dan emfisema.

Baca juga: 8 Gejala Awal PPOK yang Perlu Diwaspadai

Bronkitis adalah infeksi pada saluran udara menuju paru-paru yang menyebabkan pembengkakan dinding bronkus dan produksi cairan di saluran udara berlebihan.

Sedangkan, emfisema adalah kondisi rusaknya kantung-kantung udara pada paru-paru yang terjadi secara bertahap.

PPOK termasuk penyakit yang tidak dapat disembuhkan.

Melansir WebMD, penyakit ini dilaporkan telah menyebabkan 3 juta kematian per tahun di seluruh dunia dan menempati urutan keempat sebagai penyebab kematian terbesar.

PPOK paling sering dikaitkan dengan aktivitas merokok atau perokok.

Tapi rupanya, orang yang tidak pernah merokok juga bisa terkena penyakit ini.

Menurut penelitian pada 2011, lebih dari 20 persen orang yang didiagnosis dengan PPOK adalah bukan perokok.

Baca juga: 5 Bahaya Nikotin dalam Rokok Elektrik

Penyebab PPOK pada bukan perokok

Terdapat beberapa hal selain menjadi perokok yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengidap PPOK.

Apa saja itu?

1. Paparan asap rokok dari orang lain

Melansir Medical News Today, paparan asap rokok orang lain yang diterima saat masih anak-anak atau pun setelah dewasa dapat meningkatkan risiko PPOK. Ini termasuk paparan bayi terhadap penggunaan produk tembakau oleh ibunya sebelum lahir.

2. Faktor lingkungan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com