Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/11/2020, 06:04 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Batuk sebenarnya bukanlah suatu penyakit.

Batuk adalah refleks yang digunakan tubuh untuk membersihkan saluran udara dan melindungi paru-paru dari benda asing dan infeksi.

Seseorang mungkin batuk sebagai respons terhadap berbagai iritasi.

Baca juga: 5 Macam Jenis Batuk Berdasarkan Penyebabnya

Beberapa contoh umum termasuk:

  • Serbuk sari
  • Merokok
  • Infeksi

Meski sesekali normal, tapi batuk tetap saja dapat disebabkan oleh kondisi yang lebih serius yang memerlukan perhatian medis.

Itulah mengapa penting untuk mengetahui kapan harus ke dokter untuk mengatasi batuk.

Penyebab batuk

Merangkum Health Line, batuk dapat dibedakan menjadi dua jenis yang didasarkan pada lamanya gejala ini muncul.

Berikut bedanya:

1. Batuk akut

Batuk akut berlangsung kurang dari 3 minggu.

Dalam beberapa kasus, seperti setelah mengalami infeksi saluran pernapasan, batuk dapat bertahan antara 3 dan 8 minggu. Ini disebut batuk sub-akut.

Baca juga: 12 Obat Batuk Herbal dari Bahan Makanan Rumahan

Batuk akut antara lain bisa disebabkan oleh:

  • Iritasi lingkungan seperti asap, debu, atau asap
  • Alergen seperti serbuk sari, bulu hewan peliharaan, atau jamur
  • Infeksi saluran pernapasan atas, seperti flu biasa, flu, atau infeksi sinus
  • Infeksi saluran pernapasan bawah seperti bronkitis atau pneumonia
  • Eksaserbasi kondisi kronis seperti asma
  • Kondisi yang lebih serius, seperti emboli paru

2. Batuk kronis

Batuk dianggap kronis bila berlangsung lebih dari 8 minggu.

Batuk kronis antara lain dapat disebabkan oleh:

  • Kebiasaan merokok
  • Kondisi pernapasan kronis seperti bronkitis kronis, asma, dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)
  • Tetes postnasal
  • Penyakit gastroesophageal reflux (GERD)
  • Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor, sejenis obat tekanan darah
  • Sleep apnea obstruktif
  • Penyakit jantung
  • Kanker paru-paru

Baca juga: 9 Gejala Awal Kanker Paru-paru yang Harus Diwaspadai

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau