KOMPAS.com - Batu empedu adalah endapan cairan pencernaan yang mengeras dan terbentuk di kantong empedu.
Kantong empedu adalah organ kecil berbentuk buah pir yang terletak di perut bagian kanan.
Kantong ini berfungsi menampung cairan pencernaan yang disebut empedu. Cairan tersebut selanjutnya dilepaskan ke saluran usus kecil.
Baca juga: Batu Empedu: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan
Melansir Mayo Clinic, banyak penderita tidak merasakan ciri-ciri sakit batu empedu.
Penderita baru merasakan gejala batu empedu ketika batu empedu menyumpat saluran empedu. Beberapa tandanya antara lain:
Penderita penyakit batu empedu yang sudah parah juga bisa mengalami gejala penyakit kuning dengan tanda kulit dan bagian putih mata menguning.
Selain itu, penderita juga mengalami demam tinggi sampai tubuhnya menggigil.
Berikut penjelasan lebih lanjut terkait penyebab penyakit batu empedu dan faktor risikonya.
Baca juga: Kenali Sakit Perut Sebelah Kanan Tanda Penyakit Kantong Empedu
Melansir NHS, batu empedu adalah penyakit yang disebabkan ketidakseimbangan susunan kimiawi empedu.
Empedu adalah cairan yang diproduksi hati atau liver. Kegunaan cairan ini untuk membantu pencernaan.
Ahli hingga kini belum mengetahui dengan pasti penyebab ketidakseimbangan kimiawi ini, tapi batu empedu dapat terbentuk jika:
Ketidakseimbangan kimiawi ini yang menyebabkan kristal kecil terbentuk di kantong empedu.
Batu empedu acapkali tumbuh secara bertahap selama bertahun-tahun sampai menjadi butiran padat sebesar pasir atau kerikil.
Terkadang hanya ada satu batu yang terbentuk. Namun, ada juga batu empedu yang terbentuk beberapa buah sekaligus dalam waktu berbarengan.
Baca juga: 15 Penyebab Sakit Perut Sebelah Kanan Bawah, Tak Selalu Usus Buntu
Ada beberapa orang yang lebih berisiko terkena penyakit batu empedu. Melansir Johns Hopkins Medicine, faktor risiko penyakit batu empedu antara lain:
Penyakit batu empedu bisa diketahui lewat pemeriksaan fisik, tes darah, USG, CT scan, sampai endoskopi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.