Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 08/10/2022, 14:13 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

1

KOMPAS.com - Anda mungkin cukup akrab dengan istilah penyakit asam lambung.

Tapi, tahukah Anda, sebenarnya asam lambung adalah zat yang secara alami diproduksi perut untuk mencerna makanan. Hanya saja, terkadang diproduksi terlalu banyak yang menyebabkan asam lambung menjadi penyakit.

Penyakit naiknya asam lambung ke kerongkongan dari perut dikenal juga dengan sebutan GERD (Gastroesophageal reflux disease).

Kondisi asam lambung naik (refluks asam) tersebut dapat mengiritasi lapisan kerongkongan.

Baca juga: Kentang Rebus untuk Penderita Asam Lambung, Boleh atau Tidak?

Mengutip Mayo Clinic, refluks asam ringan yang terjadi setidaknya 2 kali seminggu. Sedangkan refluks asam sedang hingga berat, terjadi setidaknya sekali seminggu.

Ciri-ciri asam lambung naik

Mengutip WebMD, penyakit asam lambung naik bisa dikenali dengan beberapa ciri-ciri sebagai berikut:

  1. Nyeri di ulu hati atau sensasi rasa terbakar dari perut ke dada, bahkan sampai ke tenggorokan 
  2. Regurgitasi: rasa asam atau pahit yang kembali ke tenggorokan atau mulut 
  3. Kembung 
  4. Kotoran berdarah atau hitam 
  5. Muntah berdarah 
  6. Bersendawa 
  7. Disfagia: sensasi makanan tersangkut di tenggorokan 
  8. Cegukan yang tak kunjung reda 
  9. Mual 
  10. Penurunan berat badan tanpa alasan yang diketahui 
  11. Mengi, batuk kering, suara serak, atau sakit tenggorokan kronis.

Namun mengutip Cleveland Clinic, ciri-ciri utama GERD, yaitu nyeri di ulu hati yang persisten dan regurgitasi.

GERD juga dapat menyebabkan batuk kering dan bau mulut.

Baca juga: 10 Cara Mencegah Asam Lambung Naik dengan Gaya Hidup dan Obat

Faktor risiko

Mengutip Mayo Clinic, ada beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko GERD atau munculnya gejala asam lambung naik, meliputi:

  • Kegemukan 
  • Hernia hiatus: menonjolnya bagian atas perut hingga ke diafragma 
  • Kehamilan 
  • Gangguan jaringan ikat, seperti skleroderma 
  • Perut kosong atau makan yang tertunda.

Faktor-faktor yang dapat memperburuk refluks asam, meliputi:

  • Merokok 
  • Makan dalam porsi besar atau makan larut malam 
  • Makan makanan tertentu (pemicu), seperti makanan berlemak atau gorengan 
  • Minum minuman tertentu, seperti alkohol atau kopi 
  • Minum obat-obatan tertentu, seperti aspirin.

Baca juga: Kenali Gejala Silent Reflux, Asam Lambung Naik Diam-diam

Komplikasi

Mengutip Cleveland Clinic, GERD tidak mengancam jiwa atau berbahaya. Namun, GERD jangka panjang dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, meliputi:

  • Esofagitis

Iritasi dan peradangan yang disebabkan oleh asam lambung pada lapisan kerongkongan.
Esofagitis dapat menyebabkan borok di kerongkongan, nyeri di ulu hati, nyeri dada, pendarahan, dan kesulitan menelan.

  • Barrett's esophagus

Suatu kondisi yang berkembang pada beberapa orang (sekitar 10 persen) yang memiliki GERD jangka panjang.

Kerusakan yang disebabkan oleh refluks asam selama bertahun-tahun dapat mengubah sel-sel di lapisan kerongkongan.

Barrett's esophagus adalah faktor risiko kanker kerongkongan.

Baca juga: Mengapa Kecemasan Dapat Memperburuk Asam Lambung?

Halaman:
1
Komentar
saat hamil muda saya pernah hyperemesis, bawaan hamil dikolaborasikan maag, ya sudah makanan ga masuk sama sekali. kalau ada yg mengalami hal serupa segera konsultasi ke obgyn, ya, biar diintervensi segera dengan obat2an yg aman. ibu pulih, bayi sehat #jernihberkomentar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau