KOMPAS.com - Penderita diabetes biasanya berisiko mengalami kerusakan saraf yang disebut neuropati diabetik, yang salah satu akibatnya membuat seseorang mudah terluka dan dalam risiko amputasi.
Mengutip Healthline, para ilmuwan percaya bahwa kandungan gula darah yang tinggi pada penderita diabetes bisa membuat kerusakan saraf dari waktu ke waktu.
Mengutip WebMD, salah satu komplikasi dari kondisi kerusakan saraf pada penderita diabetes tersebut adalah tindakan amputasi.
Amputasi biasanya terkait dengan infeksi yang diperparah karena kerusakan saraf dan masalah aliran darah, yang tidak dapat disembuhkan.
Baca juga: Pahami, Ini Dampak Stres Pada Penderita Diabetes
Namun, apakah kerusakan saraf pada penderita diabetes itu bisa disembuhkan?
Mengutip Healthline, saraf yang telah rusak itu tidak dapat dipulihkan karena tubuh secara alami tidak bisa memperbaiki jaringan saraf yang telah rusak.
Namun, para peneliti menyelidiki metode untuk mengontrol kerusakan saraf karena diabetes, sehingga dapat meminimalisir risiko komplikasi yang buruk.
Diperkirakan bahwa 60-70 persen penderita diabetes akan mengembangkan semacam neuropati sepanjang hidup mereka.
Beberapa cara untuk membantu mengontrol kerusakan saraf di antaranya:
Mengelola glukosa darah Anda penting karena dapat membantu mencegah kerusakan tambahan pada saraf.
Mengutip Healthline, Anda dapat mengelola gula darah dengan melakukan metode berikut:
Baca juga: Mengenal Beda Diabetes Tipe 1 dan Diabetes Tipe 2
Selain mengelola kadar gula darah, penting untuk memperhatikan kondisi kaki Anda.
Saraf di kaki penderita diabetes berisiko rusak yang membuat berkurangnya kemampuan sensorik.
Artinya, penderita diabetes mungkin tidak menyadari jika dirinya sedang memotong atau melukai kaki sendiri.
Untuk mencegah luka di kaki penderita diabetes, bisa lakukan ini:
Baca juga: Diabetes Insipidus