Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek Gas Air Mata, Apakah Berbahaya? Simak Penjelasan Berikut…

Kompas.com - 03/10/2022, 18:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Gas air mata adalah salah satu senjata yang terkadang digunakan untuk membubarkan massa.

Saat terpapar gas air mata, banyak orang merasakan gejala mata berair dan perih, mulut dan tenggorokan seperti terbakar, sampai sesak napas.

Lantas, bagaimana efek gas air mata? Apakah berbahaya untuk kesehatan? Simak penjelasan berikut.

Baca juga: 4 Efek Gas Air Mata pada Kesehatan yang Perlu Diwaspadai

Efek gas air mata, apakah berbahaya?

Efek gas air mata potensial berbahaya, terutama jika tembakannya dilakukan di ruang tertutup, dari jarak dekat, terpapar dalam waktu lama, punya riwayat penyakit tertentu, atau ada faktor lain seperti berdesakan di kerumunan dan ketegangan fisik.

Dilansir dari Medical News Today, ada beberapa jenis bahan gas air mata yang digunakan, seperti chloroacetophenone (CN), chlorobenzylidenemalononitrile (CS), chloropicrin (PS), bromobenzylcyanide (CA), dibenzoxazepine (CR), atau semprotan merica atau capsicum.

Setiap bahan ini memiliki efek yang berbeda-beda, tergantung konsentrasi paparan dan faktor yang sudah dijabarkan di atas.

Tapi, umumnya efek gas air mata dalam jangka pendek menyebabkan mata berair dan kemerahan, pangdangan kabur, mulut dan hidung terititasi sampai panas seperti terbakar, susah menelan, kulit ruam, mual dan muntah, batuk, tersedak, dan sesak napas.

Efek tersebut biasanya hilang dalam waktu 15 sampai 20 menit ketika seseorang yang terkena senjata ini segera dibawa ke ruang terbuka dengan sirkulasi udara yang memadai dan membersihkan diri.

Untuk itu, ada pedoman ketat terkait penggunaan senjata ini untuk mengendalikan massa. Di antaranya, penembakan gas air mata harus dari jarak jauh, hanya digunakan di luar ruangan, dan jenis bahan yang digunakan harus memiliki konsentrasi serendah mungkin.

Paparan gas air mata di dalam ruangan atau dengan konsentrasi tinggi apa pun jenisnya bisa menyebabkan efek kesehatan serius. Seperti kebutaan, luka bakar serius, gagal napas, sampai kematian.

Terlepas dari konsentrasi dan Orang yang memiliki riwayat gangguan pernapasan seperti penderita asma dan penyakit paru obstruktif kronik memiliki risiko tinggi mengalami gagal napas jika terpapar gas air mata.

Baca juga: Kandungan Gas Air Mata yang Efeknya Bisa Sebabkan Kematian

Waspadai efek gas air mata secara tidak langsung

Selain efek langsung gas air mata, ada beberapa risiko kesehatan yang berbahaya saat seseorang terkena senjata ini.

Dilansir dari BBC, efek gas air mata terkadang bisa menyebabkan kematian karena paparan senjata ini disertai faktor lain.

Seperti setelah terpapar gas air mata, orang jadi panik berlarian ke ruang tertutup. Kondisi ini rentan menghambat pernapasan, memciu batuk parah, sampai batuk berdarah.

Selain itu, ada juga orang yang mengalami cedera karena berdesakan di kerumunan setelah terpapar gas air mata. Risiko tidak langsung ini juga bisa fatal sampai berbahaya.

Dikutip dari Khou, saat berdesakan di kerumunan, kadar oksigen turun drastis dalam waktu singkat. Kondisi ini menyebabkan hilang kesadaran dan jantung tidak berfungsi optimal. Dampaknya, orang jadi pingsan dan terinjak-intak.

Demikian penjelasan efek gas air mata apakah berbahaya atau tidak. Banyak faktor yang bisa memengaruhi efek penggunaan senjata untuk membubarkan massa ini.

Baca juga: 4 Cara Mengatasi Keracunan Insektisida


 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau