Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/11/2022, 10:30 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Siklus haid yang normal untuk masing-masing orang akan berbeda.

Medical News Today menjelaskan bahwa siklus haid normal biasanya setiap 28 hari sekali, namun beberapa orang terkadang memiliki siklus haid selama 21 hingga 45 hari.

Beberapa kondisi, termasuk masalah kesehatan tertentu, juga akan memengaruhi siklus haid.

Baca juga: Mengenal Kapan Masa Ovulasi dan Tandanya untuk Mendukung Program Hamil

Kenali beberapa penyebab dan cara mengatasi telat haid berikut ini.

Penyebab telat haid

Meskipun banyak orang yang yang mengaitkan telat haid dengan kehamilan, ternyata faktor lain juga akan memengaruhi siklus haid.

Verywell Health menyebutkan bahwa ada 10 penyebab telat haid yang umum dialami, seperti:

  • Stres.
  • Berolahraga secara berlebihan.
  • Riwayat penyakit tertentu, seperti penyakit tiroid, sindrom ovarium polikistik (PCOS), tumor kelenjar pituitari, diabetes, disfungsi hati, kista ovarium, hingga penyakit kelenjar adrenal.
  • Perubahan jadwal yang mengganggu kinerja tubuh, seperti bekerja dalam shift.
  • Konsumsi obat tertentu, seperti antidepresan, pengobatan untuk tiroid, hingga obat kemoterapi.
  • Perubahan berat badan yang drastis, seperti obesitas dan anoreksia.
  • Baru mengalami haid untuk pertama kali.
  • Perimenopause, atau transisi antara usia subur dan tidak subur, dan menopause.
  • Sedang menyusui.
  • Kehamilan ektopik atau kehamilan di luar rahim.

Baca juga: 8 Makanan Pelancar Haid Alami yang Bisa Dijajal Wanita

Cara mengatasi telat haid

Telat haid sebenarnya bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan mengingat siklus yang berbeda untuk setiap orang.

Menghitung siklus haid sangat disarankan agar mengetahui ketika terjadi haid yang tidak teratur.

Ketika telat haid berlangsung selama 1 hingga 2 bulan, maka disarankan untuk segera ke dokter.

Selain itu, Cleveland Clinic memberikan beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi telat haid, seperti:

  • Cukup istirahat.
  • Berolahraga dengan intensitas sedang dan mengonsumsi makanan yang bernutrisi.
  • Mengurangi stres dan melakukan teknik relaksasi.
  • Tidak berolahraga secara berlebihan dan dalam jangka waktu yang lama.
  • Mengonsumsi pil KB atau menggunakan metode kontrasepsi seperti yang disarankan.
  • Rajin mengganti pembalut atau tampon setiap 4 hingga 6 jam untuk menghindari infeksi.
  • Melakukan pemeriksaan reguler ke dokter.

Baca juga: Menstrual Cup Vs Pembalut, Mana yang Lebih Aman?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com