Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Urine Normal, Cara Menghitung, dan Faktor yang Memengaruhinya

Kompas.com - 22/11/2022, 06:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Salah satu ciri-ciri urine normal ditandai dengan jumlah atau volume cairan yang keluar saat buang air kecil.

Setiap hari, jumlah urine akan bervariasi atau naik turun. Tergantung sedikit banyaknya cairan yang dikonsumsi, kondisi tubuh, dan kesehatan.

Simak jumlah urine normal, cara menghitung, sampai faktor yang memengaruhi jumlahnya berikut ini.

Baca juga: 3 Ciri-ciri Urine Normal dari Kandungan, Warna, dan Jumlahnya

Jumlah urine normal

Dilansir dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), kriteria jumlah urine normal atau tidak ditentukan sedikit banyaknya kencing dan berat badan seseorang, yakni:

  • Jumlah urine normal

Pengeluaran urine dikatakan normal apabila jumlahnya antara 0,5-1,5 cc per kilogram per jam. Urine normal idealnya dikeluarkan minimal dalam rentang waktu 6 jam.

  • Jumlah urine sedikit

Pengeluaran urine dikatakan sedikit apabila jumlahnya kurang dari 300 cc dalam rentang waktu 24 jam untuk orang dewasa, kurang dari 0,5 cc per kilogram per jam pada anak-anak, dan kurang dari 1 cc per kilogram per jam pada bayi.

Baca juga: 3 Ciri-ciri Urine Normal Anak menurut IDAI

Cara menghitung jumlah urine

Perhitungan jumlah urine normal atau tidak bisa dilakukan dengan cara mengukurnya secara manual dalam waktu 24 jam.

Dilansir dari MedlinePlus, caranya dengan buang air kecil seperti biasanya di toilet saat bangun tidur.

Setelah itu, baru tampung urine yang keluar dalam wadah khusus selama 24 jam. Saat bangun tidur di keesokan harinya, tampung urine yang keluar pertama di pagi hari.

Jangan lupa beri label pada wadah penampungan urine. Lengkapi dengan nama, tanggal, dan waktu pengambilan sampel urine.

Baca juga: Jumlah Urine Normal Anak dan Cara Menghitungnya

Faktor yang memengaruhi produksi urine normal 

Sedikit banyaknya jumlah urine yang keluar sepanjang hari dipengaruhi beberapa faktor. Dilansir dari MedicalNewsToday, berikut beberapa di antaranya:

  • Sedikit banyaknya cairan yang dikonsumsi
  • Jenis cairan yang dikonsumsi. Minuman berkafein seperti kopi, cokelat, teh, soda, atau minuman berenergi bisa meningkatkan produksi urine
  • Ada tidaknya penyakit infeksi saluran kencing
  • Konsumsi obat antibiotik atau obat hipertensi
  • Berat badan
  • Hormon seimbang atau tidak
  • Ada tidaknya kerusakan saraf di sekitar kandung kemih
  • Kadar gula darah
  • Kadar kalsium darah
  • Kadar zat besi di dalam tubuh
  • Kondisi kesehatan prostat pada pria
  • Kondisi kesehatan otot dasar panggul pada wanita
  • Kondisi kesehatan ginjal

Umumnya, dokter menyarakan pemeriksaan jumlah urine normal atau tidak untuk memantau kondisi kesehatan, seperti ginjal. Selain jumlah, jumlah kreatinin dan protein kandungan urine juga turut diperiksa di laboratorium.

Baca juga: Kenali Apa itu Kateter Urine, Fungsi, dan Jenisnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau