KOMPAS.com - Bibir vagina atau labia wanita memiliki ukuran yang berbeda-beda. Namun, wanita yang menyadari labianya membesar perlu berkonsultasi dengan dokter.
Kondisi ketika bibir vagina wanita mengembang atau membesar dari ukuran semula disebut dengan hipertrofi labia.
Baca juga: 5 Ciri-ciri Vagina Tidak Sehat, Wanita Perlu Tahu
Penyebab pembesaran labia antara lain adalah:
Tidak semua wanita yang mengalami hipertrofi labia memerlukan pengobatan atau operasi. Tindakan medis dapat direkomendasikan dokter berdasarkan gejala bibir vagina membesar yang dikeluhkan penderita.
Artikel ini akan membahas gejala atau tanda-tanda vagina membesar dan kapan perlu ke dokter.
Sebagian wanita dengan hipertrofi labia tidak mengalami gejala apa pun atau mengeluhkan rasa sakit akibat pembesaran bibir vagina.
Namun, ada tanda-tanda terkait hipertrofi labia yang mungkin dirasakan sebagian wanita, yaitu:
Iritasi bibir vagina umumnya dikeluhkan penderita jika labia minora (bibir kecil kemaluan) menonjol keluar dari labia mayora (bibr vagina besar).
Baca juga: 4 Penyebab Vagina Terlalu Rapat Saat Berhubungan Seks
Dilansir dari Verywell Health, kelebihan jaringan tersebut mudah teriritasi saat bergesekan dengan pembalut, celana ketat, atau baju renang.
Dalam beberapa kasus, tekanan saat duduk di kursi yang keras juga memicu iritasi atau nyeri pada bibir vagina.
Pembesaran bibir vagina juga menyebabkan rasa sakit saat wanita melakukan hubungan seks, terutama melalui penetrasi.
Gesekan antara penis dengan labia membuat wanita kesakitan dan bisa memicu luka.
Ukuran bibir vagina yang tiba-tiba membesar juga membuat wanita sulit memasang tampon atau menstrual cup.
Beberapa wanita juga kesulitan atau kesakitan saat membersihkan sela-sela bibir vagina.
Kesulitan membersihkan alat kelamin bagian luar dapat menyebabkan perkembangbiakan bakteri dan infeksi jamur.