Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/06/2023, 21:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Vagina dan vulva, atau bagian luar vagina, yang terasa perih bisa merupakan gejala penyakit yang ringan, namun juga bisa merupakan gejala penyakit kronis yang lebih serius seperti infeksi hingga penyakit menular seksual.

Kondisi ini perlu segera diatasi secara medis dan biasanya perawatan serta pengobatan yang diberikan akan tergantung dari penyebabnya.

Untuk itu, ketahui penyebab vagina perih dan cara mengatasinya berikut ini.

Baca juga: 7 Penyebab Vagina Bengkak dan Cara Mengatasinya

Penyebab vagina perih

Disarikan dari Cleveland Clinic dan Medical News Today, berikut adalah beberapa penyebab vagina perih yang perlu diketahui.

  • Infeksi jamur

Vagina dan vulva yang terasa perih umumnya disebabkan oleh infeksi jamur, seperti vaginosis bakterialis, chlamydia, dan gonore.

Selain perih, gejala lain yang muncul, seperti terjadi pembengkakan, gatal, dan nyeri serta keputihan yang menggumpal.

Gejala yang dialami akan bertambah parah ketika melakukan hubungan seksual atau buang air kecil sehingga juga menyebabkan rasa tidak nyaman.

Vulva atau vagina yang terasa perih selama setidaknya tiga hari bisa jadi merupakan gejala vulvodynia yang belum diketahui penyebab pastinya.

Namun, kondisi ini akan menyebabkan rasa sakit ketika melakukan hubungan seksual, sensasi seperti terbakar, hingga gatal.

  • Kista Bartholin

Kelenjar Bartholin terletak di kedua sisi bibir vagina dan bertugas untuk melumasi vagina.

Penyumbatan pada kelenjar ini akan memicu timbulnya kista yang terlihat seperti jerawat atau benjolan yang keras.

Kista Bartholin yang terinfeksi akan memicu rasa sakit, khususnya ketika berjalan, duduk, atau melakukan hubungan seksual.

Baca juga: 3 Penyebab Kista Vagina dan Cara Mengatasinya

Endometriosis adalah kondisi di mana endometrium tumbuh di luar dinding rahim sehingga menyebabkan rasa sakit pada area panggul dan nyeri pada vagina serta vulva.

Kondisi ini akan menyebabkan rasa rasa sakit ketika melakukan hubungan seksual dan menstruasi, serta menurunkan kesuburan.

Bahkan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa endometriosis akan meningkatkan risiko kanker ovarium.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com