KOMPAS.com - Obat antibiotik berguna untuk membunuh bakteri penyebab penyakit.
Namun, ada kondisi yang membuat obat antibiotik tidak mempan memusnahkan bakteri itu. Kondisi tersebut disebut sebagai resisten antibiotik.
Jika Anda mengalami kondisi ini, penyakit Anda akan lebih sulit diobati dari pada umumnya.
Baca juga: Kenali Obat Antibiotik, Kegunaan, Jenis, dan Efek Sampingnya
Mengutip Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), resistensi antibiotik saat ini sudah meningkat ke tingkat yang sangat berbahaya di seluruh bagian dunia.
Mekanisme resistensi meningkat dan menyebar secara global, mengancam kemampuan penyedia layanan kesehatan untuk mengobati penyakit menular yang umum.
Macam kasus infeksi yang semakin sulit atau tidak dapat diobati dengan obat antibiotik yang umum digunakan karena resistensi, contohnya:
Baca juga: 5 Kegunaan Obat Antibiotik dalam Melawan Infeksi Bakteri
Mengutip Cleveland Clinic, resistensi antibiotik adalah jenis resistensi antimikroba.
Jamur, parasit, dan virus juga dapat mengembangkan resistensi obat.
Resistensi antibiotik terjadi ketika bakteri bermutasi, membuatnya tidak dapat dihentikan dalam menyebabkan penyakit.
Ketika resistensi antibiotik terjadi, lebih sedikit antibiotik yang efektif melawan bakteri penyebab penyakit tersebut.
Dikutip dari WHO, resistensi antibiotik dapat menyerang siapa saja, dari segala usia, di negara mana pun.
Resistensi antibiotik terjadi secara alami, tetapi penyalahgunaan antibiotik pada manusia dan hewan mempercepat prosesnya.
Resistensi antibiotik menyebabkan rawat inap lebih lama, biaya medis lebih mahal, dan kematian meningkat.
Ini adalah salah satu ancaman terbesar bagi kesehatan global, keamanan pangan, dan pembangunan.
Baca juga: 8 Jenis Obat Antibiotik dan Kegunaannya
Mengutip Cleveland Clinic, ada banyak faktor penyebab resistensi antibiotik terjadi, meliputi berikut: