KOMPAS.com - Alkohol bukanlah minuman yang bisa menghilangkan dahaga dan justru perlu Anda hindari.
Mengutip Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), definisi alkohol adalah zat beracun, psikoaktif, dan menyebabkan ketergantungan.
Alkohol juga telah diklasifikasikan sebagai karsinogen Grup 1 oleh International Agency for Research on Cancer beberapa dekade yang lalu.
Baca juga: Bagaimana Proses Metabolisme Alkohol di Dalam Tubuh?
Karsinogen Grup 1 adalah kelompok dengan risiko kesehatan tertinggi, yang juga mencakup asbes, radiasi, dan tembakau.
Sehingga, tidak ada batas aman minum alkohol. Jumlah berapapun akan memengaruhi kesehatan Anda.
Bahkan, kadar ringan dan sedang, kurang dari 1,5 liter anggur atau kurang dari 3,5 liter bir atau kurang dari 450 mililiter minuman beralkohol per minggu, dapat menyebabkan kanker.
Baca juga: Bagaimana Alkohol Bisa Merusak Liver?
Minuman ini dalam kadar ringan atau sedang juga terkait dengan penyakit kardiovaskular dan diabetes tipe 2.
"Tidak peduli seberapa banyak Anda minum, risiko terhadap kesehatan peminum dimulai dari tetes pertama minuman beralkohol," kata Dr Carina Ferreira-Borges, penjabat Pimpinan Unit untuk Manajemen Penyakit Tidak Menular dan Penasihat Regional untuk Alkohol dan Obat-obatan Terlarang di WHO Regional Office untuk Eropa.
"Satu-satunya hal yang dapat kami katakan dengan pasti adalah bahwa semakin banyak Anda minum, semakin berbahaya," lanjutnya.
Baca juga: 4 Alasan Mengapa Alkohol Bikin Berat Badan Naik
Sejumlah literatur menyimpulkan bahwa alkohol itu berbahaya bagi kesehatan tubuh. Sehingga, tidak ada batas aman minum alkohol.
Dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), konsumsi alkohol dikaitkan dengan berbagai risiko kesehatan jangka pendek dan jangka panjang. Berikut macam efek samping minum alkohol yang mungkin terjadi:
Risiko efek samping minum alkohol ini meningkat seiring dengan jumlah yang Anda konsumsi.
Baca juga: Kebiasaan Minum Alkohol Akan Merusak Hati
Untuk beberapa kondisi, seperti beberapa kanker, risikonya meningkat bahkan pada tingkat konsumsi alkohol yang sangat rendah (kurang dari 1 gelas).
Merujuk Kementerian Kesehatan RI, minum alkohol menjadi faktor risiko utama ke-7 dalam kasus kematian dini dan penyakit pada 2016.
Terhitung lebih dari 2 persen kematian pada perempuan dan hampir 7 persen pada pria disebabkan oleh alkohol.
Sementara, 6 faktor pembunuh teratas adalah tekanan darah tinggi, merokok, berat badan rendah saat lahir dan kelahiran prematur, gula darah tinggi (diabetes), obesitas, dan polusi.
Baca juga: 7 Gejala Penyakit Lever karena Alkohol yang Pantang Diabaikan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.